DKI Bebaskan 40 Hektare Lahan untuk Rusunawa

Senin, 29 Desember 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 14314

rusun_marunda_jakut_dokbjcom_6.jpg

(Foto: doc)

Kendala pembebasan lahan untuk pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) sudah mulai bisa diatasi Pemprov DKI. Tahun 2014 saja, Pemprov DKI telah berhasil membebaskan 10 titik lahan dengan luas mencapai 40 hektare. Masing-masing titik luas lahannya bervariasi antara 2-6 hektare.

Sudah dibayar sebagian dan sekarang sedang proses, sampai tanggal 31 Desember. Yang sudah dibayar seperti di Penggilingan 3,7 hektare dan Rorotan Nagrak sekitar 3,6 hektare. Di Rorotan ada 2 lokasi

"Sudah dibayar sebagian dan sekarang sedang proses, sampai tanggal 31 Desember. Yang sudah dibayar seperti di Penggilingan 3,7 hektare dan Rorotan Nagrak sekitar 3,6 hektare. Di Rorotan ada 2 lokasi," kata Jonathan Pasodung, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Senin (29/12).

Jonathan menyebutkan, pembangunan rusunawa sendiri telah dilakukan sejak tahun 2014. Beberapa lokasi pembangunan rusunawa juga masih terus dikerjakan. Terlebih pada tahun ini ditargetkan penyediaan hunian mencapai 4.000 unit. Hasil dari pembangunan tersebut, selama satu tahun hampir 10.000 warga telah berhasi direlokasi ke rusunawa yang telah tersedia di antaranya, 635 kepala keluarga (KK) direlokasi ke Rusunawa Daan Mogot, 200 KK di Pulo Gebang, dan 22 KK dari Waduk Ria Rio ke Rusunawa Cipinang Besar serta Jatinegara Kaum. Sementara itu, potensi rusunawa yang masih tersedia saat ini berada di Rusunawa Komarudin sebanyak 200 hunian. Kemudian Cipinang Besar Selatan sebanyak 200 hunian.

Menurut Jonathan, untuk pembangunan rusunawa tidak hanya dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta saja. Melainkan juga oleh pemerintah pusat seperti pembangunan dua tower yang sedang dibangun oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat di Jatinegara Barat di lahan milik Pemprov DKI Jakarta. Jumlah tersebut bisa mencapai 580 hunian. Rencananya rusunawa tersebut disediakan untuk relokasi warga Kampung Pulo atau warga yang terkena penertiban.

Sementara rusunawa yang akan dibangun oleh pihak swasta yakni di Rawa Bebek. Setidaknya ada dua pengembang yang berkewajiban membangun rusun di lahan tersebut yakni Intiland dan Summarecon. Untuk satu blok rusunawa membutuhkan anggaran mencapai Rp 20-22 miliar.

"Proses pembangunan secara terus menerus, baik melalui APBD maupun kewajiban pengembang. Kita sudah buat MoU dengan Sumarecon empat blok di Rawa Bebek. Kemudian dengan Intiland dua tower di Rawa Bebek juga. Mungkin ada lagi pengembang lain yang mau bangun di Rawa Bebek karena masih ada lahan," ucapnya.

BERITA TERKAIT
rusun-daan-mogoot-cengkareng.jpg

52 KK Warga Kali Apuran Pindah ke Rusunawa

Kamis, 18 Desember 2014 5762

 Relokasi Warga Penampang Basah Terkendala Unit Rusun

2 Blok Rusunawa Muara Baru Sudah Penuh

Selasa, 16 Desember 2014 5599

warga pindah ke rusun cengkareng

39 KK Mulai Pindah ke Rusunawa Daan Mogot

Selasa, 16 Desember 2014 5331

rusun tambora

Januari, Warga Bisa Tempati Rusunawa Tambora

Senin, 15 Desember 2014 10963

BERITA POPULER
Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 3144

Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2791

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2428

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 3032

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2893

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks