Antisipasi Banjir, DKI Siagakan 84 Posko Kesehatan

Selasa, 02 Desember 2014 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 4057

Akibat Banjir, 45 Warga Kampung Pulo Terserang Demam

(Foto: doc)

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan menyiagakan 48 posko kesehatan dan 550 tenaga medis untuk menantisipasi banjir di ibu kota. Posko kesehatan yang didirikan, bersifat situasional atau mengikuti kondisi dan kebutuhan pengungsi di lapangan.

Posko Kesehatan yang sudah disiapkan ada 84 dengan tenaga medis sekitar 550 orang

"Posko Kesehatan yang sudah disiapkan ada 84 dengan tenaga medis sekitar 550 orang. Tenaga medis itu‎ terdiri dari perawat, dokter, tenaga farmasi dan sopir ambulans," ujar Dien Emmawaty, Kepala Dinkes DKI Jakarta, Selasa (2/12).

Dikatakan Dien, posko maupun tenaga medis tersebut akan langsung diterjunkan ke lokasi pengungsian bilamana dibutuhkan.

"Posko kami tidak seperti Posko Dinas Sosial yang mengikuti pengungsi. Kalau kami, begitu di suatu daerah ada banjir, maka ke dekat warga yang mengungsi. Jika pengungsian besar, kita jaga di sana 24 jam," tuturnya.

Ia mencontohkan, pengalaman pada tahun lalu, pihaknya mendirikan posko kesehatan selama 24 jam di wilayah banjir Kampung Melayu, Jakarta Timur dengan menempatkan petugas medis secara bergantian.

"Itu karena jumlah pengungsinya banyak. Kalau tidak banyak dan banjirnya hanya sepingggang, kami tetap dirikan posko. Hanya saja biasanya cuma sampai jam 6 sore. Jadi posko kesehatan yang didirikan sifatnya itu situasional," katanya.

Apabila di suatu wilayah sudah tak lagi dalam kondisi banjir, warga yang masih tinggal di pengungsian diminta berobat sendiri ke puskesmas. Ia melanjutkan, bagi warga korban banjir yang tidak bisa diobati di puskesmas, akan dirujuk ke rumah sakit‎ rujukan dengan biaya gratis ditanggung sepenuhnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ada 81 rumah sakit rujukan terdiri dari rumah sakit Pemerintah Pusat, RSUD dan juga rumah sakit swasta," ungkapnya.

Menurut Dien, berdasarkan pengalaman, trend penyakit yang umumnya diderita korban banjir di wilayah pengungsian yakni diare, batuk pilek, gatal-gatal kulit, panas hingga DBD (Demam Berdarah Dengue ). Bahkan, bila banjir berlangsung lama,  penyakit kencing tikus biasanya akan muncul menjadi ancaman yang harus diwaspadai warga.

"Maka dari itu dalam kondisi banjir, masyarakat disarankan untuk menetapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), mematikan listrik dan mengkonsumsi air yang bersih atau meminum air kemasan," imbaunya.

Selain itu, untuk mencegah penyakit kencing tikus, warga diminta mengenakan sepatu boot yang dapat melindungi kulit.

"Setelah banjir surut, kita ingatkan warga juga agar segera membersihkan rumah dengan pembersih karbol, terutama bagian lantai dan tembok. Tidak lupa juga kita ingatkan mereka untuk menjernihkan sumur," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Kali Meluap Jl Kemang Utara Tergenang

Pemprov DKI Antisipasi Banjir di 62 Titik Rawan

Sabtu, 29 November 2014 6481

Dinkes DKI Belum Keluarkan Izin Praktik Dokter Asing

Dinkes DKI Belum Keluarkan Izin Praktik Dokter Asing

Jumat, 24 Oktober 2014 4796

Antisipasi Banjir Januari, Jaktim Siapkan 42 Pompa Air

Jaktim Siagakan 42 Pompa Air

Senin, 01 Desember 2014 3749

BERITA POPULER
Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 852

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1593

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 527

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 869

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 954

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks