Perawatan Cagar Budaya Masih Terkendala

Minggu, 12 Oktober 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Erikyanri Maulana 6050

jembtan jatinegara

(Foto: doc)

Sedikitnya 20 bangunan situs cagar budaya yang terdapat Jakarta Timur, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain mengalami kerusakan, situs tersebut juga minim perawatan.

Salah satu kendalanya, banyak situs cagar budaya yang kini dimiliki perorangan maupun perusahaan. Sehingga kami kesulitan untuk melakukan perawatan

Seperti situs cagar budaya jembatan kereta api Jatinegara di kawasan Jl Matraman Raya No 126 Balimester yang dibangun sekitar tahun 1918 oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Situs cagar budaya itu kini kondisinya tidak terawat. Parahnya lagi, di loksi tersebut juga banyak terdapat pedagang kaki lima (PKL) hingga menjadi lokasi prostitusi. Kondisi serupa juga terlihat di jembatan kereta api Manggarai.

"Kita nggak tahu kalau jembatan ini merupakan situs cagar budaya," ujar Toyib, salah seorang warga, Minggu (12/10).

Kasie Pelestarian dan Monitoring Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, Euis S mengatakan, pihaknya sudah berupaya melakukan perawatan dan pelestarian cagar budaya, khususnya terhadap situs cagar budaya yang ada di Jakarta Timur. Namun, pihaknya kerap menemui kendala, salah satunya soal banyaknya cagar budaya yang telah dimiliki perorangan maupun perusahaan. Alhasil, pihaknya kerap terbentur aturan mengenai perawatan cagar budaya tersebut.

"Salah satu kendalanya, banyak situs cagar budaya yang kini dimiliki perorangan maupun perusahaan. Sehingga kami kesulitan untuk melakukan perawatan," katanya.

Ditambahkan Euis, setidaknya terdapat 20 situs cagar budaya di Jakarta Timur yang saat ini kondisinya kurang mendapatkan perawatan. Diantaranya, Masjid Assalafiyah (dibangun tahun 1752), Makam Pangeran Achmad Jakarta (dibangun abad ke-17), makam Pangeran Sang Hyang (dibangun abad ke-18).

Lalu ada Gereja Koinonia (dibangun tahun 1911-1916), Kantor Pos Jatinegara dibangun 1920, Gereja St Yosep (dibangun tahun 1923), eks gedung Kodim (dibangun abad ke-19) dan 11 peninggalan rumah Belanda serta rumah adat Betawi yang tersebar di wilayah Jakarta Timur.

BERITA TERKAIT
Roboh Sebagian, Kondisi Gedung Pasar Ikan Memprihatinkan

Gedung Cagar Budaya Pasar Ikan Memprihatinkan

Selasa, 07 Oktober 2014 6304

Renovasi Gedung SMA 19 Tambora Terhambat Status Cagar Budaya

Rehab SMAN 19 Terkendala Status Cagar Budaya

Kamis, 09 Oktober 2014 9851

perawatan patung dirgantara

2 Patung Cagar Budaya di Ibu Kota Dibersihkan

Selasa, 12 Agustus 2014 6577

Jadi Tuan Rumah Asian Games, DKI Kebut Penataan Kota Tua

27 Gedung di Kota Tua Direvitalisasi

Rabu, 08 Oktober 2014 12048

kota tua dan turis

DKI Diminta Lebih Serius Garap Kawasan Kota Tua

Jumat, 22 Agustus 2014 5502

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 840

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 885

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1672

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 947

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1085

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks