Lahan Parkir Museum Bahari Akan Diperluas

Kamis, 02 Oktober 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 5891

parkir museum bahari beritajakarta

(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)

Minimnya lahan parkir Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara sering menyulitkan kendaraan pengunjung, khususnya bus kesulitan parkir. Untuk itu, dalam waktu dekat rencananya areal parkir kawasan wisata ini akan diperluas.

Susah parkir di sini. Akhirnya kami parkir di luar, tapi kami diminta uang parkir Rp 40 ribu

Museum Bahari sendiri secara keseluruhan memiliki luas sekitar 8.500 meter persegi. Bangunannya terpisah menjadi dua yang dipisahkan dengan Jl Pasar Ikan. Satu bagian merupakan gedung utama yang memiliki luas 7.000 meter persegi yang memuat sekitar 850 koleksi dan bangunan lainnya merupakan menara syahbandar, yang menjadi ikon Museum Bahari.

Selama ini, areal parkir museum hanya mampu menampung sekitar 6 unit kendaraan roda empat dan belasan sepeda motor.

Hikmah, salah satu pengunjung yang datang bersama rombogan menuturkan, kesulitan memarkirkan dua bus yang membawa rombongannya. Alhasil, guru SMA Al-Chasanah, Jakarta Barat ini memarkirkan bus yang membawa ia dan rombongannya di seberang museum atau Jl Ekor Kuning. "Susah parkir di sini. Akhirnya kami parkir di luar, tapi kami diminta uang parkir Rp 40 ribu," keluh Hikmah yang datang bersama 73 siswanya, Kamis (2/10).

Menanggapi hal ini, Kasie Edukasi dan Pameran Museum Bahari, Irfal Guci mengakui jika persoalan tersebut menjadi masalah tersendiri. Untuk itu, kata Irfal, pihaknya berencana membebaskan lahan di depan menara syahbandar untuk dijadikan areal parkir.

Saat ini, di lokasi beridiri 8 ruko dan 12 bangunan. Jika bisa dibebaskan, pihaknya akan menjadikan lokasi tersebut sebagai lahan parkir Museum Bahari. "Kami juga akan bangun plaza di sana. Sehingga setiap pekan bisa digelar event-event budaya," katanya.

Ditambahkan Irfal, bahwa menurut Undang-undang nomor  11 tahun 2010 tentang bangunan cagar budaya, seharusnya 20 meter dari dinding luar, steril dari pemukiman. Namun, praktiknya saat ini, banyak bangunan warga yang justru diangun berdempetan dengan museum.

BERITA TERKAIT
DKI Bentuk Tim Buru Aset Bangunan Warisan Belanda

Nyampah di Museum Fatahillah, 53 KTP Pengunjung Disita

Selasa, 26 Agustus 2014 4662

museum taman prasati

Museum Taman Prasasti Pasang 27 CCTV

Senin, 01 September 2014 5899

Parkir Meter Terkendala Uang Receh

Mesin Parkir Meter Akan Dipasang di 300 Lokasi

Selasa, 30 September 2014 3887

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 781

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 770

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1647

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 912

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 638

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks