Pengurasan Saluran di Tugu Utara Diprotes Warga

Senin, 11 Agustus 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 7626

Pengurasan Saluran di Tugu Utara Diprotes Warga

(Foto: doc)

Pengerjaan pengurasan saluran air di beberapa Rukun Warga (RW) di Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, dinilai warga tidak berjalan maksimal. Alhasil, warga memprotes dan menolak pengerjaan lanjutan yang dilakukan secara swakelola tersebut di RW lain. Selain itu, Ketua RW setempat pun mengajukan mosi tidak percaya terhadap kinerja lurah.  

Kita sudah bersurat kepada Lurah, tapi jawabannya buat kami tidak masuk akal. Antara anggaran yang dialokasikan dengan pengerjaan kita nilai tidak sesuai

Di Kelurahan Tugu Utara, terdapat 19 RW. Dari jumlah itu, 4 diantaranya, RW 01, 10, 17 dan 18 sudah dilakukan pengurasan. Namun, pengerjaan pengurasan yang dilakukan Juli lalu, dinilai warga tidak maksimal. Sebab, walau sudah dikuras, lumpur masih terlihat menumpuk.

Ketua RW 05, Kelurahan Tugu Utara, Sumardiyanto mengatakan, selain yang sudah dikuras, sebanyak 15 RW lain menolak dilakukan pengerjaan lanjutan. Selain itu, 15 Ketua RW dan sejumlah anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), yang tergabung dalam Forum Masyarakat Tugu Utara mengajukan mosi tidak percaya atas kepemimpinan lurah.

"Kita sudah bersurat kepada lurah, tapi jawabannya buat kami tidak masuk akal. Antara anggaran yang dialokasikan dengan pengerjaan kita nilai tidak sesuai," keluhnya, Senin (11/8).

Dari pengamatan para RW dan LMK yang menolak pengurasan lanjutan, pengerjaan dinilai asal saja. Seperti pengerukan lumpur dilakukan hanya dalam 1 hari dan dikerjakan oleh sejumlah orang saja. Padahal, Kecamatan Koja merupakan salah satu wilayah yang rentan tergenang saat hujan. "Itu padahal pengerjaan tiap RW antara Rp33-47 juta. Makanya kita menolak dilakukan pengerjaan lanjutan di wilayah lain," tegasnya.

Hal senada dikatakan Ketua RW 04, Warsito Rahman, menurutnya, kini para Ketua RW, RT, tokoh masyarakat dan LMK di 15 RW sudah membulatkan tekad membuat mosi penolakan lurah. Sebab, selain pengerjaan pengurasaan air yang dikeluhkan, juga ada beberapa program kemasyarakatan yang dinilai tidak transparan.

"Kita sudah berkomunikasi dengan seluruh RW dan tokoh masyarakat untuk membuat mosi tidak percaya, terhadap lurah. Kalau memang tidak juga ditanggapi, bersama warga kita akan melakukan aksi," tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Lurah Tugu Utara, Mulyadi, belum dapat dihubungi melalui telepon selulernya. Pesan singkat yang dikirim pun belum direspon. Saat disambangi ke kantor, sejumlah staf mengatakan, baik lurah, wakil lurah maupun sekretaris lurah tidak sedang berada di tempat.

Menanggapi hal tersebut, Camat Koja, Rahmat Efendi, mengaku belum mengetahui persoalan itu. Dirinya akan mengecek permasalahan dan berkoordinasi dengan lurah. Mengenai pengerjaan, Camat mengatakan anggaran yang digunakan adalah swakelola. Sehingga wajar bila pengerjaannya di bawah lurah sebagai pengguna anggaran.

"Saya belum mengetahui mengenai berapa anggarannya, tapi nanti akan saya cek. Kalau pengerjaan belum optimal, sebenarnya masyarakat dapat meminta dilakukan pengurasan ulang kepada lurah," tandasnya.

BERITA TERKAIT
20 Tahun Saluran di Tambora Tidak Pernah Direfungsi

20 Tahun Saluran di Tambora Tidak Pernah Direfungsi

Kamis, 07 Agustus 2014 1854

7 Warung di Atas Saluran Air Dibongkar

7 Warung di Atas Saluran Air Dibongkar

Kamis, 07 Agustus 2014 4819

Kecamatan Cengkareng Penyumbang Sampah Terbanyak di Jakbar

Kecamatan Cengkareng Penyumbang Sampah Terbanyak di Jakbar

Rabu, 23 Juli 2014 6067

Pembangunan Ducting Terkendala Anggaran

Pembangunan Ducting Terkendala Anggaran

Jumat, 18 Juli 2014 3969

Ratusan Beton Pembatas Jalan Sepanjang Jl Daan Mogot Copot dan Rusak

Ratusan Beton Pembatas Jalan Rusak

Rabu, 16 Juli 2014 5711

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1153

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1045

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1540

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 834

Pramono memberikan keterangan pers setelah pembukaan Job Fair Disabilitas 2025

Pramono Bakal Tinjau Tanggul Baswedan Besok

Senin, 03 November 2025 486

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks