Pengurasan Saluran di Tugu Utara Diprotes Warga

Senin, 11 Agustus 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 7750

Pengurasan Saluran di Tugu Utara Diprotes Warga

(Foto: doc)

Pengerjaan pengurasan saluran air di beberapa Rukun Warga (RW) di Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, dinilai warga tidak berjalan maksimal. Alhasil, warga memprotes dan menolak pengerjaan lanjutan yang dilakukan secara swakelola tersebut di RW lain. Selain itu, Ketua RW setempat pun mengajukan mosi tidak percaya terhadap kinerja lurah.  

Kita sudah bersurat kepada Lurah, tapi jawabannya buat kami tidak masuk akal. Antara anggaran yang dialokasikan dengan pengerjaan kita nilai tidak sesuai

Di Kelurahan Tugu Utara, terdapat 19 RW. Dari jumlah itu, 4 diantaranya, RW 01, 10, 17 dan 18 sudah dilakukan pengurasan. Namun, pengerjaan pengurasan yang dilakukan Juli lalu, dinilai warga tidak maksimal. Sebab, walau sudah dikuras, lumpur masih terlihat menumpuk.

Ketua RW 05, Kelurahan Tugu Utara, Sumardiyanto mengatakan, selain yang sudah dikuras, sebanyak 15 RW lain menolak dilakukan pengerjaan lanjutan. Selain itu, 15 Ketua RW dan sejumlah anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), yang tergabung dalam Forum Masyarakat Tugu Utara mengajukan mosi tidak percaya atas kepemimpinan lurah.

"Kita sudah bersurat kepada lurah, tapi jawabannya buat kami tidak masuk akal. Antara anggaran yang dialokasikan dengan pengerjaan kita nilai tidak sesuai," keluhnya, Senin (11/8).

Dari pengamatan para RW dan LMK yang menolak pengurasan lanjutan, pengerjaan dinilai asal saja. Seperti pengerukan lumpur dilakukan hanya dalam 1 hari dan dikerjakan oleh sejumlah orang saja. Padahal, Kecamatan Koja merupakan salah satu wilayah yang rentan tergenang saat hujan. "Itu padahal pengerjaan tiap RW antara Rp33-47 juta. Makanya kita menolak dilakukan pengerjaan lanjutan di wilayah lain," tegasnya.

Hal senada dikatakan Ketua RW 04, Warsito Rahman, menurutnya, kini para Ketua RW, RT, tokoh masyarakat dan LMK di 15 RW sudah membulatkan tekad membuat mosi penolakan lurah. Sebab, selain pengerjaan pengurasaan air yang dikeluhkan, juga ada beberapa program kemasyarakatan yang dinilai tidak transparan.

"Kita sudah berkomunikasi dengan seluruh RW dan tokoh masyarakat untuk membuat mosi tidak percaya, terhadap lurah. Kalau memang tidak juga ditanggapi, bersama warga kita akan melakukan aksi," tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Lurah Tugu Utara, Mulyadi, belum dapat dihubungi melalui telepon selulernya. Pesan singkat yang dikirim pun belum direspon. Saat disambangi ke kantor, sejumlah staf mengatakan, baik lurah, wakil lurah maupun sekretaris lurah tidak sedang berada di tempat.

Menanggapi hal tersebut, Camat Koja, Rahmat Efendi, mengaku belum mengetahui persoalan itu. Dirinya akan mengecek permasalahan dan berkoordinasi dengan lurah. Mengenai pengerjaan, Camat mengatakan anggaran yang digunakan adalah swakelola. Sehingga wajar bila pengerjaannya di bawah lurah sebagai pengguna anggaran.

"Saya belum mengetahui mengenai berapa anggarannya, tapi nanti akan saya cek. Kalau pengerjaan belum optimal, sebenarnya masyarakat dapat meminta dilakukan pengurasan ulang kepada lurah," tandasnya.

BERITA TERKAIT
20 Tahun Saluran di Tambora Tidak Pernah Direfungsi

20 Tahun Saluran di Tambora Tidak Pernah Direfungsi

Kamis, 07 Agustus 2014 1896

7 Warung di Atas Saluran Air Dibongkar

7 Warung di Atas Saluran Air Dibongkar

Kamis, 07 Agustus 2014 4973

Kecamatan Cengkareng Penyumbang Sampah Terbanyak di Jakbar

Kecamatan Cengkareng Penyumbang Sampah Terbanyak di Jakbar

Rabu, 23 Juli 2014 6156

Pembangunan Ducting Terkendala Anggaran

Pembangunan Ducting Terkendala Anggaran

Jumat, 18 Juli 2014 4018

Ratusan Beton Pembatas Jalan Sepanjang Jl Daan Mogot Copot dan Rusak

Ratusan Beton Pembatas Jalan Rusak

Rabu, 16 Juli 2014 5758

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 907

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 935

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1716

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 986

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1148

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks