Rabu, 17 Desember 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 872
(Foto: Istimewa)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan keluarga dan perlindungan anak. Salah satunya, dengan menyusun peraturan daerah (Perda) mengenai Pembangunan Keluarga dan Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Layak Anak.
"Keluarga sebagai benteng pertama dan utama,"
Berbagai program dan kebijakan juga terus didorong, meliputi penguatan pengasuhan positif, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, peningkatan layanan perlindungan, serta penguatan peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan aman dan ramah anak.
Kepala Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Iin Mutmainnah mengatakan, perundungan (bullying) dan kekerasan, merupakan persoalan serius yang meninggalkan dampak jangka panjang pada kehidupan anak, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis, sosial, bahkan dapat memengaruhi masa depan anak.
“Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan perhatian dan bersinergi memperkuat ketahanan keluarga dalam mencegah serta menangani persoalan bullying secara sistematis dan berkelanjutan,” ujarnya, Rabu (17/12).
Iin menekankan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam upaya menghentikan perundungan dan kekerasan, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif seluruh masyarakat, terutama melalui peran keluarga.
Ia menyampaikan, ada delapan fungsi keluarga yang penting untuk diterapkan dalam keluarga dan menjadi kunci utama dalam mencegah terjadinya perundungan juga kekerasan, yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
“Keluarga sebagai benteng pertama dan utama dalam membentuk karakter anak, memegang peran sangat strategis dan penting dalam mempersiapkan serta mencetak generasi yang tangguh dan berkualitas menuju Generasi Emas 2045,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Rany Mauliani menegaskan, kunci membangun ketahanan keluarga adalah dengan menumbuhkan ketahanan pribadi yang kuat pada anak, sehingga anak mampu menghadapi tantangan yang dialami di luar rumah, termasuk perundungan di lingkungan sekolah.
Ia menilai, langkah penguatan ketahanan keluarga ini dapat memutus rantai perundungan dan membentuk generasi emas yang memiliki karakter kuat, bijaksana, dan tangguh.
“Bullying terjadi hampir di seluruh wilayah dan dibutuhkan sinergi semua pihak, mulai dari pemerintah hingga keluarga, yang sangat penting dalam pencegahan kekerasan anak di Jakarta,” katanya.
Sebelumnya, Dinas PPAPP DKI Jakarta menggelar talkshow dengan tema ‘Stop Bullying dan Kekerasan melalui Ketahanan Keluarga untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045’ di Gedung UPT PPPA, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Para narasumber yang hadir memaparkan materi terkait pentingnya ketahanan keluarga dalam mencegah bullying serta kekerasan terhadap anak.
Pada kesempatan itu, Direktur Bina Ketahanan Remaja Kemendukbangga/BKKBN, Edi Setiawan, memaparkan pentingnya peran keluarga melalui 8 Fungsi Keluarga, agar remaja memiliki ketahanan diri yang kuat di tengah tantangan zaman.
“Keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan sifat mudah bersyukur dan rendah hati, sehingga dapat mencegah kecenderungan anak menjadi pelaku bullying,” ungkap Edi.