Kamis, 04 Desember 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 79
(Foto: Anita Karyati)
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara telah menyiagakan ratusan personel guna meminimalisir dampak rob yang diprediksi terjadi di beberapa lokasi rawan, pada 4 hingga 6 Desember nanti.
"Menjaga keselamatan warga dan menekan dampak rob semaksimal mungkin,"
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara, Heria Suwandi mengatakan, berdasarkan laporan Time Forecast diperkirakan pada Jumat (5/12), estimasi ketinggian muka air di kawasan pesisir Jakarta bakal mencapai sekitar +260 mPP.
Diungkapkan Suwandi, pihaknya telah mengintensifkan sejumlah langkah fisik maupun nonfisik untuk meminimalkan dampak rob tersebut. Mulai dari pembangunan dan perbaikan tanggul, pengerukan sungai dan saluran, kesiapan pompa, hingga personel satgas.
"Fenomena rob kali ini menggenangi sejumlah wilayah pesisir seperti di Kamal, Muara Angke, Sunda Kelapa, RE Martadinata, dan Blencong Marunda. Air pasang diduga sekitar pukul 09.00 dan surut lebih cepat karena durasi pasang," ujarnya, Kamis (4/12).
Dalam menghadapi fenomena rutin ini, lanjut Suwandi, pemerintah daerah maupun pusat terus berupaya menyelesaikan pembangunan dan penataan tanggul mitigasi di Muara Angke, dan kawasan dermaga kapal Mandala Bahari, serta pembangunan Tanggul NCICD di Muara Karang dan Ancol. Kemudian, menutup kebocoran sheet pile Kali Ancol dan menambah sheet pile di sisi Utara.
"Kami juga terus optimalisasi sistem air, mulai dari pengerukan Waduk Muara Angke, pembuatan sodetan serta pengurasan dan pembangunan crossing saluran dari Jalan Pluit Karang Ayu menuju Pompa PLTU Muara Karang agar aliran air lebih cepat tertangani," terangnya.
Selain langkah fisik, kata Wandi, pihaknya juga telah memastikan kesiapan Pompa Sub Polder di Jalan Lodan Raya, RE Martadinata, dan Jalan Gunung Sahari.
Lalu, menempatkan 16 unit pompa mobile di wilayah rawan genangan, serta menyediakan 5.000 karung pasir sebagai kebutuhan tanggap darurat.
"Sekitar 500 personel Pasukan Biru kita kerahkan dengan dilengkapi pompa apung dan peralatan pendukung lainnya. Seluruh tim disiagakan bekerja cepat selama potensi rob berlangsung," tegasnya.
Wandi juga mengimbau masyarakat di kawasan pesisir untuk waspada dan rutin memantau informasi resmi mengenai pasang laut, serta segera melaporkan jika terjadi genangan melalui kanal layanan pemerintah.
"Kami akan terus pastikan seluruh perangkat wilayah, operator pompa, hingga tim satgas siap bekerja 24 jam, untuk menjaga keselamatan warga dan menekan dampak rob semaksimal mungkin," bebernya.
Sementara itu, Kepala Satpel SDA Kecamatan Tanjung Priok, Neti Heriati, menambahkan, dalam menangani rob yang terjadi di Jalan RE Martadinata, pihaknya telah mensiagakan dua unit pompa mobile dan satu unit pompa apung, sekaligus mengerahkan sembilan personel.
"Semua tim dan peralatan sudah standby di Jalan RE Martadinata. Dengan begitu, siang hari air langsung surut dan lalu lintas bisa normal kembali," tandasnya.