Rabu, 03 Desember 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 355
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Kader Dasawisma di Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat terus meningkatkan kepedulian terhadap penyandang disabilitas melalui penyelenggaraan pendidikan, pelatihan seni budaya, dan berbagai kegiatan lainnya di lingkungan setempat.
"Guru-guru merupakan kader Dasawisma"
Salah seorang kader Dasawisma Kelurahan Rawa Buaya, Dwi Hidayatun (46) mengatakan, kepeduliannya bermula dari pengalaman pribadi saat kedua anaknya yang juga penyandang disabilitas kesulitan menemukan ruang yang tepat untuk beraktivitas dan bersosialisasi.
"Kadang-kadang sedih melihat mereka hanya di rumah, tidak ada aktivitas, bahkan suka dikucilkan oleh teman-teman sebayanya," ujarnya, Rabu (3/12).
Dwi menjelaskan, perjuangannya membuka kelas terbuka bagi anak-anak disabilitas telah dimulai sejak tujuh tahun lalu. Kini, Yayasan Bina Insani Winsar yang ia dirikan telah memiliki lebih dari 70 murid penyandang disabilitas dengan berbagai kondisi dan diagnosa, berusia antara tiga hingga 34 tahun.
"Guru-guru merupakan kader Dasawisma hingga warga di Kelurahan Rawa Buaya yang membantu secara sukarela," terangnya.
Dalam membimbing anak-anak tersebut, Dwi bersama kader Dasawisma lainnya menggelar kegiatan seni seperti menari, melukis, hingga aktivitas budaya lainnya. Kegiatan berlangsung setiap Rabu pukul 09.00-12.00 WIB dan Sabtu pukul 15.00-17.00 WIB.
"Saat ini ada 15 pengajar yang memberikan materi baca, tulis, dan berhitung (Calistung), mengaji, menari, melukis, dan lainnya. Mereka tidak dibayar, semua atas dasar kepedulian terhadap penyandang disabilitas," terangnya.
Dwi mengaku bersyukur karena kegiatan tersebut mendapat fasilitas tempat di RPTRA Cabe Rawit. Namun, saat hujan atau lokasi digunakan untuk kegiatan lain, pembelajaran dialihkan ke Kantor Sekretariat RW 04.
"Saya yakin dengan mereka diajak belajar seperti ini, membuat mereka lebih percaya diri dan merasa dihargai. Kami ingin mereka punya kesempatan yang sama seperti anak-anak lainnya," ungkapnya.
Ia berharap, semakin banyak pihak yang mendukung agar anak-anak disabilitas dapat terus tumbuh, berkarya, dan memiliki masa depan cerah.
"Saya juga berharap bisa difasilitasi Posyandu Disabilitas di wilayah kami agar anak-anak yang sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu ini dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah dan terjangkau," imbuhnya.
Sementara itu, Lurah Rawa Buaya, Junaidi mengapresiasi langkah Dwi bersama para kader Dasawisma yang telah memberikan akses pembelajaran nonformal bagi penyandang disabilitas, baik warga setempat maupun dari wilayah lain di Jakarta Barat.
"Apalagi mereka sudah tampil dalam pentas seni di beberapa instansi pemerintah. Ini sangat bagus dan harus dikembangkan," tandasnya.