Kamis, 27 November 2025 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Andry 239
(Foto: Reza Pratama Putra)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno membuka secara resmi Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Aksesibilitas Kawasan Jakarta Internasional Stadium (JIS) di Ruang Annex, Gedung Teknis Jatibaru, Jalan Taman Jatibaru, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.
"Sebetulnya JIS ini masuk dalam sebuah kawasan,"
Dalam kesempatan itu, Rano meminta diskusi ini bisa menghasilkan rumusan konsep pengembangan JIS sebagai sebuah kawasan terintegrasi.
"Saya ingin menggarisbawahi sedikit kegiatan ini. Memang kita ingin bicara infrastruktur di Stadion JIS, namun sebetulnya JIS ini masuk dalam sebuah kawasan, jadi bukan hanya stadion," kata Rano, Kamis (27/11).
Rano melanjutkan, bila tidak mengacu sebagai sebuah kawasan, penataan yang dilakukan dinilai tidak akan tuntas. Sehingga nantinya, pembahasan pembangunan pun akan dilakukan berulangkali menunggu kondisi stagnansi lebih dahulu.
Menurut Rano, bila konsep mengacu pada penataan kawasan, pengembangan yang dilakukan akan lebih terarah. Meskipun, secara teknis tahapan pengerjaannya bisa saja dibagi dalam sejumlah fase.
Keberadaan JIS saat ini dianggap memiliki potensi besar. Puluhan promotor event bahkan telah bertemu dan menyampaikan bahwa mereka lebih memilih JIS untuk
menggelar konser.
Hal itu lantaran JIS dinilai memiliki tata letak yang lebih baik bagi penonton dan fasilitas sound system yang lebih mumpuni. Karena itu, Rano berharap konsep pengembangan yang dilakukan tidak hanya menyelesaikan persoalan yang ada saat ini saja seperti kantong parkir dan akses keluar masuk, tapi juga membahas pengembangan sebagai sebuah kawasan.
Pembahasan dalam FGD ini juga diharapkan bisa memberikan insight kawasan JIS tidak hanya sebagai sebuah stadion, tapi juga dioptimalkan menjadi simpul kegiatan olahraga, budaya, dan pariwisata. Ia mencontohkan, di kawasan JIS terdapat Danau Cincin yang bisa dikembangkan dengan berbagai saran penunjang.
Pengembangan JIS, sambung Rano, juga bisa ditujukan untuk kehidupan orang banyak atau bermanfaat bagi masyarakat. Kemudian ia menyampaikan pengembangan nantinya juga harus diiringi dengan penyediaan aksesibilitas yang optimal dengan penguatan akses transportasi menuju JIS menjadi prioritas.
Selain itu, pengembangan yang dilakukan diharapkan juga bisa mempertimbangkan kemudahan bagi semua orang, termasuk disabilitas dan lansia. Rano berharap, inisiatif pengembangan kawasan JIS yang dibahas bisa sejalan dengan arah pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2025-2029.
Rano menjelaskan, dalam RPJMD itu, Pemprov DKI terus berupaya untuk mengembangkan sistem transportasi terintegrasi yang berkelanjutan serta meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan konektivitas. Selanjutnya, menghadirkan ruang kota yang mendukung aktivitas olahraga, budaya dan pariwisata sehingga mampu mewujudkan kota inklusif serta ramah bagi seluruh pengguna jalan termasuk pejalan kaki, pesepeda dan penyandang disabilitas.
"Kami berharap FGD memperkuat komitmen bersama para pemangku kepentingan dalam mendukung pencapaian berbagai target RPJMD sekaligus menjadikan kota Jakarta sebagai pusat kegiatan olahraga bertaraf internasional," tegasnya.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ujang Hermawan menjelaskan, kegiatan FGD ini diikuti 100 peserta dengan menghadirkan sejumlah nara sumber ahli. Kegiatan bertujuan mengevaluasi hubungan sistem transportasi publik di sekitar JIS mulai dari transportasi pemotor lain, bus TransJakarta, LRT, dan angkutan lainnya.
"Juga dalam kesempatan ini merupakan momentum untuk membahas berbagai penyelesaian permasalahan secara komprehensif untuk meningkatkan aksesibilitas kawasan," tandasnya.