Senin, 10 November 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Andry 822
(Foto: Dessy Suciati)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (10/11).
"Saya yakin pasti pemerintah pusat juga akan memberikan support,"
Dalam pertemuan ini, keduanya membahas dua proyek strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang diusulkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Dua proyek tersebut adalah revitalisasi Kota Tua dan pembangunan rumah sakit tipe A bertaraf internasional di lahan Sumber Waras.
Pramono menjelaskan, usulan tersebut untuk mempermudah dan mempercepat proses pembangunan kedua proyek.
"Hari ini saya beserta jajaran Balai Kota meminta waktu dan menghadap Bapak Menko Perekonomian untuk urusan hal yang berkaitan dengan dua hal," kata Pramono.
Terkait revitalisasi dan pengelolaan Kota Tua akan dilakukan Pemprov DKI bersama Danantara dan Kementerian Ekonomi Kreatif. Kerja sama ini penting mengingat sebagian besar aset di kawasan Kota Tua merupakan milik pemerintah pusat, terutama BUMN, yang akan dikoordinasikan melalui Danantara.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur dasar di kawasan Kota Tua akan dikerjakan oleh Pemprov DKI pada 2026, meliputi pedestrian, jalan, dan sungai di sekitar.
"Hal yang menyangkut aset yang dimiliki oleh Danantara, mereka akan melakukan perbaikan," tambahnya.
Gubernur menambahkan, revitalisasi Kota Tua ditargetkan akan mulai dilakukan pada 2027. Hal ini seiring dengan tidak adanya lagi pembangunan jalur MRT di permukaan dan pembangunannya akan mulai difokuskan ke bawah tanah.
"Sehingga dengan demikian nanti untuk TOD di Kota Tua itu yang membangun, menyiapkan adalah MRT dan kalau itu sudah bisa dilakukan saya yakin pasti Kota Tua akan sangat berbeda dengan sekarang ini," jelasnya.
Sementara terkait proyek rumah sakit di lahan Sumber Waras, Pramono menjelaskan sudah mendapatkan izin dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memulai pembangunan. Pramono pun ingin agar proyek pembangunan ini juga masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) agar prosesnya menjadi lebih mudah.
Di lahan seluas 3,6 hektare tersebut, Pemprov DKI ingin membangun rumah sakit tipe A bertaraf internasional dan diharapkan bisa menjadi rumah sakit rujukan utama di Jakarta untuk beberapa penyakit khusus.
"Kalau dikembangkan, direncanakan khusus misalnya untuk rumah sakit hal yang berkaitan dengan jantung, dengan kanker, dan penyakit-penyakit khusus, maka saya yakin itu akan menjadi penyakit rumah sakit yang baik dan menjadi rujukan bagi Indonesia," jelas Pramono.
Menurut Pramono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan mempelajari usulan kedua proyek pembangunan tersebut agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Pak Menko tentunya yang pertama beliau akan mempelajari, tetapi karena ini spiritnya untuk kepentingan bersama, saya yakin pasti pemerintah pusat juga akan memberikan support, dukungan untuk itu," kata Pramono.
Selanjutnya, Pemprov DKI akan segera melengkapi seluruh dokumen administrasi yang dibutuhkan dalam pembangunan kedua proyek tersebut.