Jumat, 07 November 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 181
(Foto: Fakhrizal Fakhri)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Iwan Setiawan menyampaikan, ekonomi Jakarta berpotensi tumbuh lebih tinggi menjelang akhir tahun 2025.
"seiring momentum Natal dan Tahun Baru,"
Tercatat, memasuki triwulan III 2025, ekonomi ibu kota tumbuh sebesar 4,96 persen (yoy). Menurutnya, perlambatan pertumbuhan di triwulan III merupakan pola musiman yang biasa terjadi setiap tahun.
“Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya konsumsi masyarakat setelah berakhirnya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), normalisasi mobilitas pascalibur sekolah, serta minimnya hari libur nasional,” ujarnya, dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM), Jumat (7/11).
Dikatakan Iawan, peristiwa aksi unjuk pada akhir Agustus lalu turut menekan konsumsi masyarakat dan menunda ekspansi usaha. Dampaknya, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 5,01 persen (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 5,18 persen.
Sementara investasi tumbuh 3,67 persen (yoy), juga melambat dari 5,50 persen. Meski demikian, langkah cepat Pemprov DKI bersama berbagai pihak seperti perbaikan fasilitas umum, penggratisan layanan Transjakarta, penambahan bantuan sosial, serta penyelenggaraan event besar mampu menahan perlambatan ekonomi lebih lanjut.
Adapun konsumsi pemerintah menjadi penopang utama pertumbuhan dengan capaian 20,06 persen (yoy), melonjak tajam dibanding triwulan sebelumnya yang hanya 5,16 persen. Peningkatan ini dipicu oleh pembukaan blokir anggaran oleh pemerintah pusat, sehingga belanja barang, subsidi, dan bansos meningkat signifikan.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Jakarta ditopang sektor jasa seperti informasi dan komunikasi, perdagangan, serta jasa perusahaan. Sektor-sektor ini tumbuh seiring peningkatan penggunaan layanan internet, aktivitas agen perjalanan umrah, serta maraknya event dan kegiatan MICE di Jakarta.
Iwan pun optimistis ekonomi Jakarta akan menguat pada triwulan IV 2025. Hal itu lantaran didorong oleh banyaknya event besar seperti konser dan olahraga, percepatan belanja pemerintah, serta proyek infrastruktur yang masih berjalan.
“Konsumsi rumah tangga juga diperkirakan meningkat seiring momentum Natal dan Tahun Baru, serta meningkatnya optimisme konsumen terhadap ekonomi,” katanya.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada akhir 2025 berada di kisaran 4,6 hingga 5,4 persen (yoy).
“Sinergi antara Pemprov DKI, Bank Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan dalam TPID akan terus diperkuat melalui strategi 4K, yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif. Dengan begitu, inflasi Jakarta diperkirakan tetap terjaga pada level 2,5 ±1 persen (yoy),” tandas Iwan.