Rabu, 22 Oktober 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 246
(Foto: Nurito)
Jakarta Ecotourism 2025 yang diadakan di RPTRA Payung Tunas Teratai, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur diminati masyarakat. Kegiatan ini berlangsung sebanyak empat kali, mulai 15 Oktober 2025 hingga 4 November mendatang.
"Memperkenalkan konsep ekowisata perkotaan yang berkelanjutan"
Lurah Cipayung, Yulian Fathiniah mengatakan, Jakarta Ecotourism merupakan program yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DKI Jakarta.
"Program ini bertujuan memperkenalkan konsep ekowisata perkotaan yang berkelanjutan," ujarnya, Rabu (22/10).
Ia berharap, melalui kunjungan ke RPTRA Payung Tunas Teratai, para peserta mendapatkan edukasi mengenai pengelolaan RPTRA, praktik urban farming, serta peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan.
"Kegiatan seperti ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor, sekaligus menjadikan Jakarta sebagai contoh kota hijau yang mengedepankan nilai edukatif dan partisipatif," terangnya.
Yulian menjelaskan, kegiatan Jakarta Ecotourism Tour di RPTRA Payung Tunas Teratai dihelat pada 15, 21, 29 Oktober, dan 4 November.
"Kami ingin memberikan pengalaman edukatif dan rekreatif kepada para peserta yang berasal dari berbagai komunitas pecinta lingkungan dan wisata di Jakarta, termasuk komunitas pemuda serta pelajar," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Pengelola RPTRA Payung Tunas Teratai, Ika Ayu Nurjanah menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mengenalkan konsep ekowisata perkotaan kepada masyarakat luas.
"Kami memperkenalkan kepada peserta bahwa RPTRA bukan hanya taman rekreasi, tetapi juga wadah literasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga lingkungan secara berkelanjutan," bebernya.
Ika menginginkan, kolaborasi ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk bersama-sama mewujudkan Jakarta sebagai kota hijau, layak, ramah anak, dan berdaya.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta diperkenalkan pada berbagai inovasi RPTRA dan area urban farming hingga belajar teknik dasar bercocok tanam dengan sistem hidroponik.
"Peserta diajak melukis pot gipsum untuk tanaman cabai yang kemudian boleh dibawa pulang sebagai kenang-kenangan," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang peserta, Anita (29) mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersebut karena sangat menarik dan ada hal baru yang bisa dipelajari.
"Ini kali pertama saya berkunjung ke RPTRA Payung Tunas Teratai. Ternyata, di RPTRA ini juga banyak sarana bermain anak, pojok baca, hingga area edukasi untuk bercocok tanam. Saya belajar menanam cabai, kangkung, dan jagung, seru sekali," tandasnya.