Sabtu, 18 Oktober 2025 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 252
(Foto: Istimewa)
Sebagai satu-satunya kota di Asia Tenggara yang terpilih untuk hadir dalam World Cities Culture Forum (WCCF) di Amsterdam, Belanda, 15–17 Oktober 2025, Jakarta terus memperkuat upaya diplomasi budaya dengan kota lain di dunia.
“Kebudayaan adalah bahasa universal yang mempertemukan kota-kota dunia"
Wakil Gubernur Rano Karno yang hadir mewakili Jakarta dalam forum ini, menegaskan, melalui diplomasi budaya pihaknya membuka jalan bagi kunjungan wisatawan, kolaborasi kreatif, dan investasi berkelanjutan.
“Kebudayaan adalah bahasa universal yang mempertemukan kota-kota dunia. Dengan menjadi anggota WCCF, Jakarta memperkuat diplomasi budaya dan membuka jalan bagi kunjungan wisatawan, kolaborasi kreatif, dan investasi yang berkelanjutan,” ujar Rano, melalui rilis yang diterima Redaksi Beritajakarta, Sabtu (18/10).
Rano menambahkan, dirinya bersama Gubernur Pramono Anung, berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam isu-isu aktual kebudayaan, sejalan dengan visi menuju Jakarta 500 tahun, serta target 50 besar Kota Global Dunia.
Dijelaskan Rano, pada forum ini dalam sesi Global Café: Connect and Collaborate!, Jakarta mendapat kehormatan bersama Milan untuk melaksanakan “Leadership Exchange Program 2026”, program unggulan WCCF yang didukung Bloomberg Philanthropies.
"Program ini dirancang untuk mempercepat pembelajaran antar kota dan memperkuat kemampuan kepemimpinan budaya di tingkat global," jelas Rano.
Kolaborasi Jakarta–Milan mengangkat tema “Public Art and Co-Creation”. Jakarta memperkenalkan program “Titik Temu (The Meeting Point)”, yang memfasilitasi integrasi kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya di tingkat komunitas atau kampung.
Sementara Milan, melalui MUDEC (Museum Kebudayaan) dan Art in Public Spaces Office, mengusung strategi “Breaking the Museum Bubble”, yang memadukan seni urban dan aktivitas museum untuk menarik keterlibatan generasi muda.
Kedua kota akan saling belajar dalam merancang kebijakan publik berbasis seni yang inklusif. Pertukaran delegasi antara Jakarta dan Milan akan dilakukan pada 2026, masing-masing melibatkan lima perwakilan dari setiap kota, yang seluruh pembiayaannya ditanggung
WCCF.Menutup kunjungannya, Rano Karno secara resmi menyampaikan kesediaan Jakarta untuk menjadi tuan rumah WCCF tahun 2027, bertepatan dengan peringatan 500 tahun Jakarta.
"Banyak pihak menilai Jakarta memiliki posisi strategis sebagai pusat kebudayaan dan ekonomi kreatif di Asia Tenggara," tandasnya.