Jumat, 17 Oktober 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 388
(Foto: Istimewa)
Jakarta Creative Hub (JCH) di bawah naungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Podcast Terus Terang Mahfud MD menghadirkan diskusi publik bertajuk ‘Pemuda Merawat Nalar Bangsa’, Jumat (17/10).
"memperjuangankan eksistensi diri kaum muda,"
Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda, acara ini mempertemukan para kreator muda Indonesia untuk menyalakan kembali semangat kolaborasi, persatuan dan keberanian berpikir yang menjadi fondasi bangsa.
Acara ini menghadirkan Mahfud MD, bersama tokoh-tokoh muda seperti Abigail Limuria (What Is Up Indonesia), Ferry Irwandi (Malaka Project), Leon Hartono (The Overpost), perwakilan Homeless Media, dan komika Arie Kriting sebagai moderator yang menghidupkan suasana.
Diskusi ‘Pemuda Merawat Nalar Bangsa’ menjadi bagian dari upaya bersama untuk ‘Jaga Jakarta’, menjaga kota ini tetap hidup melalui dialog, seni, dan kolaborasi lintas sektor. Lewat format talkshow interactive, para pembicara berbagi perspektif tentang peran nyata pemuda di tengah perubahan sosial dan ekosistem media yang terus berevolusi.
Mahfud MD dalam paparannya menegaskan, Sumpah Pemuda adalah pilar berdirinya negara dan Indonesia. Sejak Sumpah Pemuda, persatuan tercipta dan memungkinkan identitas ‘orang Indonesia’ terwujud.
Ia menyampaikan, Sumpah Pemuda merupakan dasar kemerdekaan Indonesia, yang menjamin kebebasan berpendapat dan kebebasan memilih pemimpin. Ia juga menyoroti tantangan besar, yaitu keserakahan yang terlihat dari banyaknya tindakan korupsi yang merugikan masyarakat.
“Partai politik adalah tulang punggung kelangsungan negara dan mengajak pemuda untuk terus memberikan dorongan dan masukan agar partai politik membenahi diri,” ujar Mahfud.
Sementara itu, Abigail Limuria menyoroti bahwa pemuda dari latar belakang berbeda memiliki satu tujuan yang sama. la berpendapat, percuma pemuda memiliki kekuasaan jika tidak memiliki pemikiran yang representatif.
“Inovasi dan gebrakan sering kali harus tumbuh dari luar agar pemerintah terdorong untuk mengadopsi. Harapan masih ada, namun pemuda harus mengubah strategi karena strategi lama mungkin tidak lagi relevan,” katanya.
Senada, Tiara Dianita melihat bahwa Gen Z saat ini tetap membahas isu kepemudaan dan kebangsaan, namun dengan cara mereka sendiri, salah satunya melalui media sosial agar lebih mudah diterima. Sementara itu, Leon Hartono menekankan dalam perspektif profesi dan pengusaha, yaitu bahwa masa depan dapat diperbaiki melalui perekonomian yang maju, mendorong pemuda untuk terus bersabar dan berproses.
Ferry Irwandi berpendapat bahwa Sumpah Pemuda masih bisa menjadi pegangan bagi pemuda masa kini. la menekankan perlunya pemuda untuk mendorong dan mengontrol negara dengan cara yang berbeda. la setuju dengan adanya kongres pemuda di zaman sekarang asalkan output, outcome, tujuan dan manifesnya jelas.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menyampaikan dukungan dan harapan pada kegiatan ini. Ia mengatakan, momentum Hari Sumpah Pemuda tahun ini bukan sekadar peringatan sejarah, tapi juga ajakan untuk merawat kewarasan sosial dan rasa kebersamaan di tengah derasnya arus informasi dan perubahan zaman.
Ia menilai, lewat format ‘Terus Terang’, acara ini menjadi ruang refleksi dan percakapan publik yang membangun kesadaran, gagasan dan keresahan anak muda dipertemukan dalam suasana santai namun bermakna.
Ratu berharap generasi muda di Jakarta dapat melanjutkan estafet prestasi yang telah dicapai oleh tiap generasi, dan akan lahir tokoh-tokoh besar serta berprestasi.
“Merawat Nalar Bangsa berarti memperjuangankan eksistensi diri kaum muda, Generasi Millenial sampai Z, dalam menghasilkan karya-karya yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tapi juga memiliki impact dan kebermanfaatan bagi masyarakat,” tandasnya.
Kolaborasi antara Terus Terang Media, Jakarta Creative Hub dan Homeless Media menggambarkan wajah baru ekosistem kreatif Jakarta di mana media, komunitas, dan pemerintah daerah bersatu membangun ruang dialog yang terbuka dan berpihak pada gagasan publik.
Inisiatif ini juga sejalan dengan misi Dinas PPKUKM DKI Jakarta dalam memperkuat ekosistem Jakpreneur, menghadirkan ruang pembelajaran, pemasaran, dan kolaborasi bagi wirausaha serta kreator lokal yang berorientasi pada keberlanjutan.