Jumat, 17 Oktober 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 793
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan komitmennya dalam mentransformasi Jakarta menjadi kota global dan pusat perekonomian nasional.
"Itulah yang menjadi tugas Pemerintah DKI Jakarta,"
Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/10).
Dalam sambutannya, Pramono menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Jakarta masuk dalam 50 besar kota global dalam lima tahun ke depan.
"Saya betul-betul mempersiapkan Jakarta harus bisa bertransformasi menjadi kota global dan sekaligus pusat perekonomian nasional," ujar Pramono.
Kendati demikian, Jakarta saat ini masih menghadapi sejumlah persoalan utama, salah satunya yakni gini rasio atau kesenjangan masyarakat. Ia menyebut, angka kesenjangan sosial di Jakarta saat ini mengalami kenaikan, yakni dari 0,388 pada 2024 menjadi 0,423 pada 2025.
"Artinya apa? Yang kaya, hampir semua orang kaya di republik ini enggak ada yang enggak tinggal di Jakarta. Kemudian kelompok miskinnya juga ada," kata Pramono.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pramono menegaskan pentingnya keberpihakan kebijakan pemerintah. Meskipun anggaran Pemprov DKI Jakarta saat ini berkurang hingga sekitar Rp15 triliun akibat pemotongan dana bagi hasil pemerintah pusat, Pramono memastikan program-program keberpihakan sosial tidak akan terdampak.
Program-program tersebut di antaranya meliputi Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk 707.513 siswa, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) untuk 16.979 mahasiswa yang cakupannya juga diperluas hingga jenjang S2 dan S3, serta program pemutihan ijazah untuk 6.652 siswa.
Selain itu, Pemprov DKI saat ini juga tengah menyiapkan program beasiswa seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk studi ke luar negeri.
"Karena tidak mungkin sebagai kota global, kemudian kita hanya jago kandang. Dan itu tetap yang lain boleh berkurang, yang pokok tidak boleh berkurang sedikit pun," kata dia.
Program-program tersebut, kata Pramono, bertujuan memutus garis ketidakberuntungan bagi warga yang membutuhkan. Gubernur pun berharap terjalinnya sinergi antara Pemprov DKI Jakarta dengam IMM dalam mendukung transformasi Jakarta ini.
Lebih lanjut, Pramono juga menyampaikan upaya Pemprov DKI untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih aman, nyaman, dan bersahabat. Di antaranya dengan penambahan layanan transportasi Transjabodetabek, penataan ruang publik, penataan infrastruktur mangkrak seperti tiang monorel di Jalan Rasuna Said, dan pemanfaatan lahan terbengkalai di Rumah Sakit Sumber Waras.
"Mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa memulai untuk membangun Rumah Sakit Sumber Waras yang luasnya 3,6 hektare adalah rumah sakit yang dimiliki oleh Pemerintah DKI Jakarta kelas A," kata dia.
Untuk membangun Jakarta, Pemprov DKI tidak hanya mengandalkan dana APBD, namun juga menyiapkan pembiayaan kreatif. Sehingga pembangunan tetap berjalan meskipun APBD DKI Jakarta pada tahun depan berkurang.
"Dan itulah yang menjadi tugas Pemerintah DKI Jakarta yang saya pimpin adalah bagaimana bisa kemudian memberikan ruang bagi warga yang sebagian besar itu menjadi lebih aman, nyaman, bahagia," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta, Lutfiadi menyampaikan, apresiasi kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung atas fasilitas dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Rakorda IMM.
Ia pun mengapresiasi berbagai program kerja Gubernur Pramono dalam memajukan Jakarta sebagai kota global. IMM DKI Jakarta, kata Lutfiadi, berkomitmen mendukung visi Jakarta global dan berbudaya melalui program peningkatan kualitas kader.
"Perlu juga kami untuk mengapresiasi segala hal yang kemudian telah dilakukan untuk kemajuan DKI Jakarta ini. Kami mengapresiasi beberapa program yang kemudian dijalankan oleh Pak Gubernur," ucapnya.
Agenda Rakorda IMM ini mengusung tema 'Menata Jakarta Menuju Kota Global Berbudaya'. Selama tiga hari ke depan, IMM akan membahas berbagai isu dan persoalan Jakarta.