Kamis, 16 Oktober 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 416
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung membuka Jakarta Architecture Festival (JAF) 2025 yang bertema "Reimagining Space" di Blok M Hub, Jakarta Selatan, Kamis (16/10).
"Pemerintah Jakarta ingin dibantu oleh arsitek,"
Dalam sambutannya, Pramono mengapresiasi penyelenggaraan festival ini di Blok M Hub, yang tengah dijadikan sebagai destinasi utama di Jakarta. Ia berharap, pameran JAF 2025 ini mendukung perkembangan arsitektur di Jakarta.
"Tempat ini memang betul-betul menunjukkan, hal yang kita mengimajinasi tempat yang dulu, mungkin kalau dalam era generasi saya pasti mempunyai banyak memori terhadap Blok M ini," ujar Pramono.
Selain sebagai tempat tujuan wisata bagi masyarakat, Pramono ingin Blok M Hub berkembang menjadi ruang publik. Karena itu, ia meminta kepada PT MRT Jakarta agar terus melanjutkan perbaikan-perbaikan di Blok M Hub.
"Saya akan minta kepada MRT untuk bisa mengembangkan ini betul-betul menjadi tempat yang happening banget bagi seluruh warga, terutama bagi orang-orang yang akan ke Jakarta," katanya.
Untuk meramaikan Blok M Hub, Pramono pun meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar berbagai acara yang diselenggarakan di kawasan tersebut.
Dalam kesempatan ini, Pramono menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi dengan komunitas arsitek Jakarta dalam menggarap proyek-proyek Pemprov DKI, seperti pembongkaran tiang monorel di Jalan Rasuna Said dan pemanfaatan lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras yang terbengkalai.
"Saya ingin mengundang, tadi kan ada Lembaga Bantuan Arsitek. Pemerintah Jakarta ingin dibantu oleh arsitek. Pasti kami bayar, jangan khawatir," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Arsitek Jakarta (IAI Jakarta), Teguh Aryanto menyampaikan, pameran JAF 2025 merupakan persembahan arsitek Jakarta untuk masyarakat. Festival yang berlangsung dari 16 hingga 26 Oktober di Blok M Hub ini terbuka untuk semua kalangan.
"Kami ingin para warga bisa turut menikmati acara ini di Blok M Hub, 16 sampai 26 Oktober," kata dia.
Pameran ini merupakan acara reguler tahunan dan menegaskan bahwa arsitek tidak hanya untuk kalangan masyarakat tertentu, namun untuk semua golongan. Dalam pameran ini juga menghadirkan layanan konsultasi desain untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang selama ini kesulitan mendapatkan akses terhadap arsitek.
Masyarakat juga sekaligus bisa berkonsultasi dengan dinas-dinas terkait, seperti dalam layanan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), tata kota, dan lainnya.
"Jadi kami membuka booth sehingga para warga Kota Jakarta bisa berdiskusi bagaimana sih bisa mendapatkan rumah yang sehat, nyaman, dan tidak rentan kebakaran," ujarnya.
Pada k
esempatan ini, IAI Jakarta mendeklarasikan pembentukan Lembaga Bantuan Arsitektur (LBA). LBA ini bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah yang kesulitan mengakses arsitek untuk mendapatkan konsultasi desain rumah sehat, nyaman, dan aman dari kebakaran.