Senin, 13 Oktober 2025 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 402
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Sebanyak 1.661 penjamah makanan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara, diedukasi tentang keamanan pangan.
"Penjamah makanan memiliki peran krusial mencegah penyakit akibat makanan."
Edukasi ini disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Wilayah II yang diselenggarakan Badan Gizi Nasional (BGN), Sabtu (11/10) hingga Minggu (12/10) kemarin.
Untuk wilayah Jakarta Timur, kegiatan dilaksanakan di Hotel Naraya Jalan Pemuda, Jakarta Timur, dan diikuti total 711 peserta dari 15 SPPG.
Sedangkan di wilayah Jakarta Utara, kegiatan diikuti 19 SPPG dengan total 950 peserta di Hotel Redtop Pecenongan.
Bmtek ini menghadirkan narasumber dari BBPOM di Jakarta, Suku Dinas Kesehatan, Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Suku Dinas Lingkungan Hidup dan Suku Dinas Pendidikan wilayah 1 serta 2 Jakarta Timur.
Kepala BBPOM di DKI Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar menjelaskan, dalam kegiatan itu pihaknya menekankan pentingnya penerapan prinsip Keamanan Pangan (food safety) selama penerimaan, persiapan dan pengolahan bahan pangan.
Termasuk pengendalian risiko kontaminasi silang, penggunaan bahan makanan yang aman, serta penerapan Good Hygiene Practices (GHP) di seluruh tahapan pengolahan makanan.
“Penjamah makanan memiliki peran krusial mencegah penyakit akibat makanan. Melalui bimtek ini, kami harap para penjamah makanan semakin paham prinsip keamanan pangan dan menerapkannya dengan baik,” ujar Sofi, melalui rilis yang diterima Redaksi Beritajakarta, Senin (13/10).
Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Nurjaeni menegaskan, para penjamah makanan merupakan ujung tombak dalam rantai penyediaan makanan pada program Makan Bergizi Gratis.
Karena itu, Ia berharap kegiatan bisa meningkatkan keahlian dan kewaspadaan penjamah makanan mampu mengawal program MBG dengan baik.
"Diharapkan para penjamah makanan memiliki pemahaman yang kuat mengenai keamanan pangan dan gizi, praktik hygiene sanitasi yang baik untuk menjamin pangan bergizi, aman serta tidak tercemar,” tandasnya.