Jumat, 10 Oktober 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 459
(Foto: Fakhrizal Fakhri)
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan mendukung langkah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam membangun ekosistem perkotaan sebagai bagian dari percepatan transformasi Jakarta menuju kota global.
"DPRD siap memberikan dukungan,"
Pantas mengatakan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah mencanangkan target agar Jakarta masuk dalam 50 besar kota global pada 2029. Menurutnya, target tersebut harus ditopang oleh kerja keras, kolaborasi, serta dukungan regulasi dari DPRD.
“DPRD siap memberikan dukungan berupa landasan hukum yang diperlukan agar Pemerintah DKI Jakarta bisa melakukan lompatan-lompatan menuju kota global,” ujar Pantas, dalam kegiatan Balkoters Talk bertajuk 'Akselerasi Langkah Strategis Jakpro Wujudkan Jakarta sebagai Kota Global', di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (10/10).
Ia menjelaskan, DPRD akan berperan aktif dari sisi regulasi, di antaranya melalui penyelesaian Pansus Raperda Jaringan Utilitas yang menjadi pijakan penting pembangunan infrastruktur kota.
“Jakarta tidak mungkin menjadi kota global tanpa dukungan payung hukum yang kuat. Regulasi menjadi dasar percepatan di berbagai sektor strategis,” katanya.
Pantas juga menekankan pentingnya pembangunan yang paralel antara infrastruktur dan kesejahteraan warga.
“Semua kota global tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga harus berdampak terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Karena itu DPRD akan terus mengawal kebijakan strategis tersebut,” tambahnya.
Ia menilai, PT Jakpro sebagai BUMD strategis yang memiliki peran penting dalam melakukan terobosan pembangunan dan menjadi penggerak utama percepatan proyek-proyek kota global.
“Saya mengapresiasi sejumlah program yang telah dijalankan Jakpro, karena pembangunan kota global tidak cukup mengandalkan pemerintah dan BUMD saja, tetapi juga perlu keterlibatan swasta dalam proyek strategis,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jakpro, Iwan Takwin mengatakan, pihaknya menjalankan berbagai program strategis untuk memperkuat posisi Jakarta di kancah global.
“Jakpro harus mampu menangkap isu-isu global yang berkembang saat ini. Setiap proyek bukan hanya pembangunan fisik, tapi juga transformasi sosial,” ujar Iwan.
Iwan menegaskan bahwa setiap proyek Jakpro dibangun berdasarkan karakter sosial dan komunitas setempat, seperti di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta International Stadium (JIS), dan Jakarta International Velodrome (JIV).
“Kami tidak hanya membangun gedung, tapi juga membangun people-nya,
mindset warga Jakarta yang positif dan kolaboratif,” tuturnya.Menurutnya, keberadaan komunitas seperti pelaku seni di TIM atau pendukung Persija di JIS menjadi elemen penting untuk menjaga keberlanjutan fasilitas publik.
“Ekosistem itu ada di dalamnya komunitas yang hidup dan bersinergi dengan fasilitas kota,” katanya.
Iwan menambahkan, pendekatan berbasis komunitas menjadi kunci agar setiap infrastruktur yang dikelola Jakpro tidak kehilangan fungsi sosialnya.
“Kami tidak hanya berpikir menyelesaikan proyek sesuai target, tetapi bagaimana membangun narasi, aksi, dan dampak yang berkelanjutan,” tandasnya.