Kamis, 02 Oktober 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 184
(Foto: Ilustrasi)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan penataan Patung Jenderal Besar Sudirman, sejalan dengan rencana pengembangan kawasan integrasi antarmoda atau Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas.
Penataan dilakukan agar penghormatan terhadap jasa Jenderal Sudirman tetap terjaga."harus ditempatkan yang betul-betul di depan,"
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ingin agar Patung Jenderal Sudirman ditempatkan pada posisi yang lebih menonjol dan terlihat lebih jelas serta menarik bagi warga yang melintas.
"Jadi, Patung Sudirman tentunya kita harus memberikan apresiasi karena bagaimanapun ini adalah jenderal besar. Sehingga nanti kalau di Dukuh Atas akan dibangun, dikoneksikan, Patung Sudirman harus ditempatkan yang betul-betul di depan," ujar Pramono, Kamis (2/10).
Bahkan menurutnya, Patung Jenderal Sudirman tersebut nantinya akan dapat dilihat lebih baik bagi pengendara yang datang dari arah Jalan MH Thamrin.
"Malah ketika kita sebelum naik ke Dukuh Atas, kalau kita dari Thamrin, Patung Sudirman akan kelihatan dengan lebih jelas dan lebih enak untuk dilihat. Nanti akan kami atur untuk itu," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi guna membahas percepatan sejumlah proyek infrastruktur transportasi di Jakarta pada Senin (29/9). Di antaranya yakni pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas dan peningkatan konektivitas stasiun kereta.
TOD Dukuh Atas ini nantinya akan menghubungkan empat moda transportasi yakni LRT, MRT, KRL, dan Kereta Bandara. Selain proyek TOD Dukuh Atas, pembahasan juga mencakup rencana penggabungan Stasiun Karet dan Stasiun BNI. Menurut Pramono, upaya ini akan membuat konektivitas transportasi di Jakarta semakin baik.
"Dan kalau itu sudah terhubungkan maka semua yang melalui Dukuh Atas enggak kehujanan, tersambung dengan baik," kata Pramono.