Rabu, 24 September 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 482
(Foto: Anita Karyati)
Warung apung berbentuk Ayam Jago yang dibuat Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Kecamatan Koja, Jakarta Utara, siap memeriahkan Festival Cinta Lingkungan (Cilung) Tahun 2025 pada 28 September mendatang.
"Memanfaatkan perahu sebagai tempat usaha"
Pengawas UPS Badan Air Kecamatan Koja, Suwarto mengatakan, inspirasi pembuatan perahu warung apung ini berawal dari Ayam Jago (Si Jago) yang memiliki arti kuat dan rajin.
"Kami melihat banyak PKL yang berjualan di pinggir Waduk, daripada mengganggu pejalan kaki, kami arahkan lebih baik memanfaatkan perahu sebagai tempat usaha," ujarnya, Rabu (24/9).
Ia menjelaskan, proses pembuatan Si Jago Warung Apung ini memakan waktu sekitar empat bulan, sejak awal Juni lalu. Dalam pengerjaannya, seluruh petugas UPS turut memberi ide dan tenaga, artinya pembuatan perahu kreasi ini hasil kerja bersama.
"Bahan baku untuk pembuatan Si Jago Warung Apung di dapat dari sampah bekas dari aliran kali dan waduk. Kemudian dibersihkan dan dicuci kembali," ucapnya.
Menurutnya, untuk menjadi sebuah perahu warung apung berukuran panjang 10 meter, lebar enam meter, dan ketinggian tiga meter digunakan bahan bekas sebanyak 1.600 botol mineral dan 160 galon mineral.
"Kami juga memanfaatkan bambu sisa dari jualan kandang kurban dan ratusan plastik dan bungkus deterjen yang tidak bisa diurai," terangnya.
Suwarto menambahkan, usai Fe
stival Cilung digelar, perahu ini akan berlayar di sekitar Waduk Rawa Badak karena telah dipasang mesin juga. Perahu ini mampu ditumpangi sekitar 20 orang yang diharapkan dapat menjadi contoh kepada masyarakat untuk daur ulang."InsyaAllah, kami siap dan semangat memeriahkan Festival Cilung tahun ini yang turut diikuti 42 kapal lainnya se-Jakarta. Kami juga berharap bisa menjadi favorit dalam festival ini," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Rawa Badak Selatan, Ningtyas (33) mengaku kagum melihat hasil perahu hias yang dibuat personel UPS Badan Air Kecamatan Koja.
Ia menuturkan, pembuatan perahu ini menjadi edukasi masyarakat bahwa sampah bisa menjadi barang bermanfaat, sekaligus menyadarkan warga untuk selalu menjaga kebersihan.
"Perahunya sangat unik dan bagus, pasti membuat ini tidak mudah. Jika perahu ini berlayar di Waduk, pasti sangat disambut antusias warga, khususnya anak-anak," tandasnya.