Selasa, 16 September 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 2738
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Perguruan Silat Tradisional Beksi Muhammad Noer (Kong Noer) dari Jakarta Selatan ikut tampil dalam perhelatan Pencak Malioboro Festival VIII. Keikutsertaan ini menjadi misi kebudayaan untuk mengenalkan kembali Beksi sebagai warisan budaya dari Betawi.
"Menampilkan kekhasan aliran dan perguruan"
Ketua Perguruan Silat Tradisional Beksi Muhammad Noer, Herdi Noverdi mengatakan, festival tahunan tersebut selalu menjadi magnet, bukan hanya bagi ratusan perguruan pencak silat dari berbagai penjuru nusantara, tetapi juga bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
"Beksi itu identitas kami. Jurusnya sederhana, tapi punya pukulan dan tangkisan yang kuat. Kami ingin menunjukkannya langsung di hadapan masyarakat luas," ujarnya, Selasa (16/9).
Herdi menjelaskan, dalam event tersebut Beksi Kong Noer membawa 18 pesilat tangguh yang tampil memukau dalam waktu enam jam dan disaksikan sekitar 80 perguruan serta komunitas pencak silat dari berbagai daerah di Indonesia serta mancanegara.
"Panggung utama ini menjadi ajang unjuk kebolehan para pesilat dalam menampilkan kekhasan aliran dan perguruan masing-masing," terangnya.
Herdi menambahkan, keikutsertaan dalam festival ini bukan sekadar unjuk kebolehan, tetapi ada misi kebudayaan yang diusung.
"Kami ingin anak-anak muda melihat Beksi bukan hanya sebagai bela diri, tapi juga sebagai jembatan budaya," ungkapnya.
Menurutnya, keikutsertaan silat Beksi Kong Noer dilakukan untuk memajukan dan mengenalkan tradisi Betawi di kancah nasional dan internasional.
"Semangatnya adalah kami bisa hadir di Yogyakarta, ikut meramaikan acara di Malioboro untuk membawa nama baik Betawi dan Jakarta," tandasnya.