Selasa, 16 September 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 978
(Foto: Istimewa)
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) Perumusan Program Pengembangan Industri Unggulan Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) DKI Jakarta 2026–2046.
"menjadi landasan pembangunan ekonomi Jakarta,"
FGD ini membahas perumusan industri unggulan DKI Jakarta untuk 20 tahun ke depan, sekaligus menyusun program pengembangannya dalam periode lima tahunan.
Industri yang menjadi fokus meliputi sektor agro, mineral, kimia, padat teknologi, padat karya terampil, industri pendukung ekonomi biru, industri kreatif, hingga jasa industri.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, mengatakan pentingnya penyusunan RPIP sebagai langkah strategis pasca penetapan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Ia menyampaikan, posisi Jakarta semakin strategis yaitu sebagai kota global yang menjadi pusat perekonomian, investasi, dan inovasi nasional. Oleh karena itu, penyusunan RPIP merupakan kebutuhan mendesak agar arah pembangunan industri jelas, terukur, dan berkesinambungan.
Ratu berharap RPIP DKI Jakarta 2026–2046 mampu memastikan Jakarta tidak hanya menjadi pusat perdagangan dan jasa, tetapi juga pusat pengembangan industri unggulan bernilai tambah tinggi, berbasis inovasi, berorientasi global, dan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.
“Hal ini diharapkan menjadi landasan pembangunan ekonomi Jakarta dalam jangka panjang,” ujarnya, Selasa (16/9).
Ia mengatakan, berdasarkan data Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) per 13 September 2025, jumlah perusahaan industri yang terdaftar di Provinsi DKI Jakarta mencapai 7.267 perusahaan. Dari jumlah tersebut, 36 persen bergerak di sektor jasa industri, 22 persen di sektor makanan, dan sisanya tersebar di industri komputer, pakaian, kimia, dan sektor lainnya.
“Seluruh sektor tersebut dipilih untuk mewujudkan Jakarta yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan,” katanya.
Ratu berpesan kepada seluruh peserta FGD agar hasil diskusi dapat dijadikan pedoman kerja dan diterjemahkan ke dalam program konkret sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.
“Kami juga berharap dukungan dari Direktorat Pembina Industri, perangkat daerah, serta asosiasi perusahaan industri agar bersama-sama mendorong pertumbuhan industri unggulan yang inklusif dan berkelanjutan di Jakarta,” tandasnya.