Rabu, 10 September 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 883
(Foto: Anita Karyati)
Sebanyak 35 peserta dari Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok dan Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja mengikuti pelatihan pengelolaan sampah cangkang telur berbasis Eco-UMKM di RPTRA Pulo Besar, Jalan Danau Elok VI.
"Mengelola sampah ini secara mandiri"
Camat Tanjung Priok, Ade Himawan, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas kegiatan pelatihan pengelolaan sampah cangkang telur yang diinisiasi PT Pertamina Patra Niaga.
Menurutnya, pelatihan ini sebagai langkah mendukung program strategis roadmap pengelolaan sampah di wilayah Jakarta Utara.
"Sampah bukan sekadar dibuang, tetapi bisa dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat. Contohnya, sampah organik cangkang telur ini bisa menjadi kompos pendukung yang bermanfaat untuk tanaman," ujarnya, Rabu (10/9).
Ia menjelaskan, dalam pelatihan ini warga juga diajak untuk melakukan pemilahan sampah sejak dini atau dari rumah, yaitu memisahkan antara sampah organik, anorganik, dan residu.
"Mudah-mudahan dengan pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dan peran aktif masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Bahkan, jika diperbanyak olahan ini juga bisa menjadi pendapatan ekonomi," bebernya.
Community Development Officer PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Jakarta, Maya Desvita Utari menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TSJL) perusahaan untuk mendukung pengelolaan sampah di Jakarta Utara.
"Kami melihat kuantitas limbah cangkang telur di lingkungan masih dominan. Maka itu, kami ingin masyarakat bisa mengelola sampah ini secara mandiri karena nyatanya banyak manfaatnya," ungkapnya.
Maya menambahkan, pelatihan ini diikuti 35 peserta yang merupakan kelompok tani dan pelaku usaha dari dua kelurahan tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret atas tantangan besar di Indonesia yaitu sampah.
"Saya harap peserta bisa menyebarluaskan informasi ini ke masyarakat lainnya, setidaknya ke lingkungannya masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Sunter Jaya, Teguh Wirdianto mengaku antusias mengikuti pelatihan ini. Sebab, tidak hanya menambah wawasan, kegiatan ini juga membantu mengurangi dampak negatif lingkungan dari limbah industri makanan.
"Tadi kami diberikan praktik mulai dari mengeringkan cangkang telur, menumbuk hingga menjadi butiran pupuk. Tentu saya akan praktikan mencoba untuk tanaman di lingkungan saya," tandasnya.