Senin, 08 September 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 1820
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meresmikan Halte Transjakarta “Jaga Jakarta”, yang sebelumnya dikenal sebagai Halte Senen Sentral, di Halte Transjakarta Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/9).
"M
enjaga Jakarta secara bersama-sama,"
Peresmian dilakukan setelah seluruh perbaikan di halte tersebut rampung, termasuk sejumlah fasilitas di dalamnya.
Pramono menjelaskan, perubahan nama menjadi "Jaga Jakarta" bertujuan mengingatkan semua pihak agar kejadian perusakan fasilitas umum tidak terulang kembali.
"Sebagai bagian kita untuk menjaga Jakarta secara bersama-sama supaya kejadian ini tidak terulang kembali, maka saya bersama jajaran Balai Kota memutuskan untuk mengubah Halte Sentral Jakarta ini menjadi Jaga Jakarta," ujar Pramono.
Perubahan nama ini dilakukan sebagai pengingat bagi seluruh warga untuk bersama-sama menjaga Jakarta. Upaya untuk menjaga Jakarta tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga diperlukan keterlibatan semua pihak.
Dalam kesempatan ini, Gubernur juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta atas peran serta dan gotong royong mereka dalam mengembalikan kondisi Jakarta pasca-aksi unjuk rasa. Pramono pun memastikan seluruh layanan moda transportasi di Jakarta dan juga tarif angkutannya kini sudah kembali normal.
Perbaikan sarana dan prasarana umum yang rusak ini juga dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) atas arahan Presiden Prabowo Subianto. Kementerian PU, kata Pramono, akan membantu perbaikan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan lift di Halte Senen dan Polda Metro Jaya yang ditargetkan selesai pada Desember mendatang.
"Jadi PU mengerjakan halte menyangkut lift dan JPO, sedangkan halte dikerjakan sepenuhnya oleh Pemerintah Jakarta dan tentunya oleh Transjakarta," katanya.
Di Halte Jaga Jakarta ini juga dibangun sebuah memorial untuk mengingatkan masyarakat bahwa fasilitas umum seperti halte Transjakarta merupakan milik seluruh masyarakat Jakarta. Hadirnya memorial ini juga berperan dalam menjaga Jakarta.
Memorial tersebut menampilkan sejumlah fasilitas yang rusak yang sebelumnya terpasang di halte, akibat aksi unjuk rasa beberapa pekan lalu. Beberapa fasilitas yang rusak tersebut seperti gate tapping, TV LED, serta kipas angin.
"Mudah-mudahan dengan memorable yang ada yang dibuat, memang sengaja diskusi kami dengan Dirut Transjakarta supaya Memorable itu mengingatkan, bahwa di tempat ini pernah terjadi peristiwa yang mudah-mudahan tidak akan pernah terulang kembali bagi warga Jakarta," ucap Pramono.
Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza menambahkan, saat ini seluruh halte Transjakarta sudah kembali beroperasi normal. Menurutnya, aktivitas masyarakat pun sudah kembali berjalan baik. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya masyarakat yang kembali menggunakan Transjakarta untuk mobilitas mereka.
"Pada hari kerja terakhir minggu lalu, pelanggan Transjakarta sudah mencapai 1,3 juta orang per hari, menunjukkan mobilitas dan perekonomian Jakarta sudah pulih sepenuhnya," ucapnya.
Sekadar diketahui, Halte Jaga Jakarta dilengkapi dengan fasilitas fungsional yang memadai, seperti toilet, musala, dan tempat untuk berjualan bagi pelaku UMKM. Selain itu, juga disediakan shuttle bus yang akan menghubungkan Halte Senen Toyota Rangga dengan Halte Jaga Jakarta, sehingga penumpang tidak perlu melakukan tap out.