Senin, 25 Agustus 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Andry 119
(Foto: Reza Pratama Putra)
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Basri Baco menilai, digitalisasi pasar menjadi langkah penting dalam memodernisasi sistem perdagangan, khususnya melalui penerapan transaksi berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Digitalisasi itu sangat penting,"
Menurutnya, penggunaan QRIS di pasar dapat membantu pedagang sekaligus pembeli karena transaksi menjadi lebih aman, transparan dan mengurangi risiko kebocoran dana.
“Digitalisasi itu sangat penting. Tujuannya meminimalkan transaksi tunai. Dengan begitu, kebocoran dana bisa dihindari. Sementara proses jual-beli lebih transparan dan aman,” ujar Baco, Senin (25/8).
Baco juga menambahkan, program digitalisasi pasar merupakan bagian dari upaya besar menjadikan Jakarta masuk jajaran 50 kota global pada 2030.
Selain digitalisasi, ia menyambut baik rencana revitalisasi pasar-pasar tradisional di Jakarta. Menurutnya, perbaikan fasilitas akan meningkatkan kenyamanan masyarakat saat berbelanja.
Ia pun mendukung agar revitalisasi melibatkan pihak swasta melalui skema Business to Business (B2B), sehingga tidak membebani APBD.
“Dengan keterbatasan APBD, kerja sama dengan swasta bisa jadi solusi. Pasar tetap bisa direvitalisasi tanpa menguras anggaran. Sementara pihak swasta tetap memperoleh keuntungan yang wajar,” jelasnya.
Perlu diketahui debelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyatakan komitmennya membenahi Pasar Tanah Abang untuk mengembalikan kejayaannya sebagai pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara.
Salah satu upaya yang didorong melalui digitalisasi karena diyakini akan mampu meningkatkan efisiensi transaksi sekaligus mencegah potensi tindak kejahatan.