Kamis, 21 Agustus 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 421
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memberikan apresiasi atas terselenggaranya lomba digitalisasi pasar tahun 2025. Menurutnya, lomba digitalisasi di 20 pasar binaan Perumda Pasar Jaya ini mampu meningkatkan transaksi non-tunai dan literasi keuangan di kalangan pedagang pasar.
"N
aik 47 persen,"
Selama lomba berlangsung dari 22 Juli hingga 10 Agustus 2025, penggunaan transaksi non tunai seperti QRIS dan mesin EDC telah mengalami kenaikan signifikan hingga lebih dari 47 persen. Hal ini disampaikan Pramono di acara pengumuman Pemenang Lomba Digitalisasi Pasar Tahun 2025 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/8).
"Lomba digitalisasi yang dilakukan untuk 20 pasar ini secara signifikan hasilnya terbukti. Bahwa dengan penjurian yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan juga OJK bersama dengan Pemerintah Jakarta dan DPRD Jakarta menunjukkan bahwa digitalisasi ini selama proses hampir satu bulan naik 47 persen," ujar Pramono.
Dijelaskan Pramono, digitalisasi saat ini sudah tidak bisa terhindarkan. Namun tanpa adanya kompetisi dan edukasi, maka implementasi digitalisasi yang lebih masif akan sulit terjadi.
Pramono menyampaikan, penggunaan QRIS di Jakarta sendiri telah mencapai 45 persen. Karena itu, Jakarta menjadi barometer dalam transaksi yang dilakukan secara non tunai.
Selain mempermudah transaksi, Pramono menyebut digitalisasi pasar juga memberikan dampak positif terhadap berkurangnya tindak kriminalisme, seperti pencopetan dan premanisme. Peningkatan transaksi non-tunai ini juga seiring dengan peningkatan transaksi melalui platform e-commerce.
"Mudah-mudahan terobosan-terobosan seperti ini membawa kebaikan bagi kita semua, bagi Pemerintah Jakarta, tetapi yang paling penting sebenarnya bagi Pasar Jaya sendiri," kata dia.
Ditambahkan Pramono, Pemprov DKI akan memperluas program digitalisasi pasar ke 133 lokasi lainnya. Diharapkan melalui upaya ini, terjadi peningkatan penggunaan transaksi secara digital di seluruh pasar di Jakarta.
"Saya yakin kalau kemudian ini seluruh pasar kita beginikan pasti akan ada lonjakan yang luar biasa dan itu sangat menguntungkan bagi pasar sendiri, bagi pedagang, bagi konsumen, bagi Pemerintah Jakarta," tandas Pramono.
Sekadar diketahui, lomba digitalisasi pasar ini mendorong literasi keuangan di kalangan pedagang pasar, transaksi lebih aman dan terhindar dari pungutan liar, hingga meningkatkan kebersihan dan kenyamanan pasar.
Pemenang lomba dibagi menjadi dua aspek, yaitu pasar dan perbankan. Berikut pemenang lomba dari aspek pasar:
1. Pasar Digital terbaik Tipe A, Pasar Mayestik dengan mitra Bank Jakarta.
2. Pasar Digital terbaik Tipe B, Pasar Koja Baru dengan mitra Bank Jakarta.
3. Pasar Digital terbaik Tipe C, Pasar Lenteng Agung dengan mitra Bank BRI.
Sedangkan pemenang lomba dari aspek perbankan, yakni:
1. Kategori Program Literasi Terbaik dan Teraktif: Juara 1 Bank Mandiri, Juara 2 Bank Jakarta.
2. Kategori Akses Keuangan Termasif: Juara 1 Bank Mandiri, Juara 2 Bank BRI.
3. Kategori Digitalisasi Keuangan Terbaik: Juara 1 Bank BNI, Juara 2 Bank BCA.