Selasa, 29 Juli 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 476
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyoroti pentingnya modernisasi alat-alat pengendali banjir ke teknologi yang lebih canggih. Hal ini disampaikannya usai meninjau Rumah Pompa
Waduk Pluit di Jakarta Utara, Selasa (29/7)."Memang harus ada modernisasi,"
"Tadi saya sampaikan kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup memang harus ada modernisasi. Ini kan masih bergantung kepada alat berat ekskavator untuk mengambil lumpurnya," ujar Pramono.
Pompa-pompa penyedot lumpur ini juga telah digunakan oleh negara-negara maju. Pramono mengakui biaya yang dibutuhkan untuk modernisasi alat sangat tinggi. Karena itu, ia menekankan perlunya perencanaan matang dalam pengadaannya.
Kunjungannya ini bertujuan memastikan kesiapan menghadapi banjir, mengingat Waduk Pluit merupakan waduk utama dalam mencegah banjir terutama di area vital.
Pramono juga menilai koordinasi dalam memonitor kondisi banjir di Jakarta saat ini sudah baik. Sehingga memungkinkan air surut lebih cepat dan pengelolaan banjir menjadi lebih efisien.
Waduk Pluit, dengan luas sekitar 80 hektare dan area tangkapan air hampir 2.400 hektare, merupakan salah satu waduk utama dan lokasi pompa penting di Jakarta. Secara keseluruhan, terdapat 10 unit pompa yang beroperasi di Waduk Pluit dengan kapasitas 39 meter kubik per detik.
Di seluruh Jakarta sendiri tercatat ada 202 lokasi dengan lebih dari 600 pompa yang disiapkan untuk mengendalikan banjir.
"Saya berpesan kepada Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Lingkungan Hidup ini tetap harus dirawat karena inilah sebenarnya wajah Jakarta itu terutama untuk VVIP akan terdampak atau tidak kalau ada banjir di Jakarta," tandas Pramono.