Rabu, 23 Juli 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 277
(Foto: Ilustrasi)
Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmennya terhadap penguatan pendidikan inklusif bagi anak-anak penyandang disabilitas.
"menyiapkan mereka secara mental dan sosial,"
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Maria Margaretha mengatakan, saat ini lebih dari 500 anak disabilitas yang tersebar di panti sosial (panti disabilitas sensorik dan intelektual) mendapatkan layanan, mencakup pemenuhan kebutuhan dasar, pelatihan keterampilan hidup sehari-hari, serta dukungan psikososial untuk mempersiapkan anak-anak memasuki sekolah inklusif.
“Kami tidak hanya menyediakan fasilitas dasar, tapi juga menyiapkan mereka secara mental dan sosial untuk bisa bersaing dan berkembang di sekolah umum,” ungkap Maria, Rabu (23/7).
Ia menyampaikan, Dinas Sosial DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dalam hal pendataan dan penjangkauan anak-anak disabilitas yang belum sekolah.
Melalui integrasi data dari Pusdatin Kesos, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), serta panti sosial, anak-anak tersebut dapat diarahkan ke sekolah inklusif yang telah diverifikasi kesiapannya.
“Untuk keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Dinsos memberikan bantuan berupa Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) senilai Rp300.000 per bulan, bantuan alat bantu fisik, serta koordinasi transportasi sekolah dengan Dinas Perhubungan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Dinsos DKI Jakarta juga memberikan pelatihan vokasional kepada anak-anak disabilitas untuk menyiapkan mereka menjadi individu yang mandiri, bahkan beberapa di antaranya telah berprestasi sebagai atlet dan penyanyi. Maria menjelaskan, pendampingan terhadap orang tua atau pendamping anak disabilitas juga menjadi prioritas.
“Kami memberikan pelatihan seperti teknik komunikasi, etika kerja sosial, hingga pelatihan sensitivitas disabilitas agar mereka mampu mendukung anak-anak ini dengan optimal,” katanya.
Ia menambahkan, Dinsos DKI Jakarta juga akan menyelenggarakan program pelatihan bahasa isyarat dan komputer bicara bekerja sama dengan PLN Jakarta Raya dalam waktu dekat, sebagai bagian dari program CSR ‘Terang Aksara’, yang menyasar pegawai Dinsos dan warga binaan disabilitas rungu dan netra.
“Dengan berbagai upaya ini, diharapkan semua anak, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak dan setara,” tandasnya.