Selasa, 15 Juli 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 165
(Foto: Folmer)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat, Selasa (15/7), mengadakan sosialisasi dan coaching clinic (bimbingan singkat) pelaksanaan aksi konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (P3S).
"Prevalensi stunting menjadi salah satu indikator kinerja utama Pemprov DKI mengendalikan kualitas tumbuh kembang anak,"
Kegiatan yang digelar secara hybrid ini dibuka Wali Kota Arifin dan diikuti perwakilan dari delapan kelurahan serta kecamatan.
Dikatakan Arifin, penurunan prevalensi stunting merupakan salah satu arah strategis pembangunan nasional yang tercantum di dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025 - 2029, serta sejalan dengan dengan Rancangan akhir RPJMD DKI Jakarta 2025 - 2029.
"Prevalensi stunting menjadi salah satu indikator kinerja utama Pemprov DKI dalam mengendalikan kualitas tumbuh kembang anak," ucap Arifin.
Menurut Arifin, Pemkot Jakpus memprioritaskan pencegahan dan percepatan penurunan stunting melalui berbagai intervensi program yang dilaksanakan secara konvergen, lintas sektor dan berbasis data.
Disebutkan Arifi, kelompok sasaran intervensi meliputi ibu hamil, nifas dan menyusui, bayi usia 0 - 23 bulan dan balita 24 - 59 bulan, remaja putri dan calon pengantin, rumah tangga serta masyarakat.
Arifin juga menyambut positif langkah Kemendagri menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.5.7/1685/Bangda tanggal 17 Madet 2025 yang menandai adanya transformasi dalam juknis aksi konvergensi.
Jika sebelumnya dikenal sebagai delapan aksi konvergensi, lanjut Arifin, kini transformasi menitikberatkan pada penguatan peran kecamatan dan kelurahan, peningkatan kapasitas SDM serta pemanfaatan teknologi informasi berbasis transformasi digital.
"Transformasi ini membawa pendekatan yang lebih strategis, terarah, efektif dan efisien dengan fokus pada enam kelompok sasaran utama dan 31 indikator intervensi yang wajib terintegrasi dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah," ungkapnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini pemangku kepentingan di Jakarta Pusat memahami secara menyeluruh substansi perubahan juknis aksi konvergensi, sekaligus memperkuat sinergi antar sektor dalam pelaksanaannya.
"Pengembangan aplikasi sistem informasi web aksi Bangda Kemendagri juga dapat menjadi lebih user friendly dan adaptif dibandingkan versi sebelumnya. Serta digunakan secara optimal dalam proses pemantauan dan evaluasi berbasis data untuk mendukung pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Jakpus," paparnya.
Ia juga mengajak peserta sosialisasi terutama penanggung jawab input data di tingkat kecamatan dan tim TPPS Kota Jakpus untuk memanfaatkan forum ini dengan sebaik baiknya.
"Pastikan proses penginputan dilakukan secara benar, tepat waktu dan sesuai juknis karena hal ini akan menentukan kualitas pengambilan kebijakan kita ke depan serta penilaian kinerja stunting berikutnya," tandasnya.