Kamis, 08 Mei 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 198
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan melakukan pengerukan Kali Ciliwung di Jalan Inspeksi Bukit Duri, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet.
"Mengerahkan tiga unit ekskavator"
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, Santo mengatakan, pengerukan dilakukan untuk mencegah terjadinya genangan maupun banjir yang disebabkan limpasan atau luapan air Kali Ciliwung.
"Pengerukan ini sudah kita lakukan sejak awal tahun, tepatnya 2 Januari 2025. Selain pengerukan kali, kita juga melakukan pembersihan saluran-saluran air di sekitar lokasi," ujarnya, Kamis (8/5).
Santo menjelaskan, pengerukan Kali Cilwung sepanjang 2.100 meter tersebut turut melibatkan 150 personel gabungan Pasukan Biru, Pasukan Oranye, dan UPS Badan Air.
"Kami juga mengerahkan tiga unit ekskavator
untuk percepatan pengerjaan dan belasan truk pengangkut sedimen lumpur maupun sampah," terangnya.Santo menambahkan, pengerukan yang ditargetkan rampung pada akhir Agustus 2025 ini diprakirakan akan dapat membersihkan 11.000 meter kubik sedimen lumpur dn sampah.
"Kami berharap dengan terselesaikannya pengerukan di sini, kejadian banjir akibat limpasan air seperti tahun 2020 lalu tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Lurah Bukit Duri, Atiaturrahma mengucapkan terima kasih kepada jajaran Suku Dinas SDA Jakarta Selatan dan unsur lainnya yang sudah bersama-sama melakukan upaya antisipasi banjir, baik dengan pengerukan kali, pembersihan saluran hingga menyosialisasikan jangan buang sampah sembarangan kepada masyarakat.
"Sangat bagus sekali. Kami juga setiap hari mengerahkan petugas PPSU untuk melakukan pembersihan saluran dan juga bersama warga melakukan kerja bakti setiap akhir pekan," bebernya.
Sementara itu, Ketua RW 12, Kelurahan Bukit Duri, Wawan (56) menilai pengerukan ini sangat efektif dalam meningkatkan data tampung Kali Ciliwung dalam menampung air kiriman dari hulu maupun hujan lokal, sehingga limpasan air sudah tidak terjadi saat ini.
"Kami warga sangat mendukung sekali, pengerukan ini menjadi cara yang efektif agar lingkungan tidak terkena dampak banjir seperti terakhir tahun 2020 lalu," tandasnya.