Rabu, 07 Mei 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 377
(Foto: Nugroho Sejati)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan fokus untuk meningkatkan dan memperbaiki aksesibilitas transportasi umum bagi penyandang disabilitas.
"Belum semua halte itu ramah terhadap mereka,"
Hal ini disampaikannya setelah mengevaluasi penggunaan transportasi umum selama dua minggu terakhir sesuai Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025.
"Selalu yang menjadi persoalan disabilitas, belum semua halte itu ramah terhadap mereka," ungkap Pramono di Gedung Transport Hub MRT Jakarta-Dukuh Atas, Rabu (7/5).
Dalam perjalanan dinasnya saat menggunakan transportasi umum, Pramono menceritakan perbincangannya dengan salah satu penumpang disabilitas.
"Kebetulan hari ini saya berdialog dengan disabilitas. Saya tanyakan, berapa kali dia pindah dan kesulitan apa yang dihadapi," ceritanya.
Karena itu, perbaikan fasilitas yang ramah disabilitas di berbagai layanan transportasi publik akan menjadi salah satu prioritas yang akan dikerjakan Pemprov DKI.
"Untuk membuat halte-halte menjadi ramah kepada disabilitas salah satu juga hal yang akan kami lakukan," kata Pramono.
Pada kesempatan ini, Pramono pun mengapresiasi antusiasme ASN dalam menggunakan layanan transportasi publik setiap Rabu selama dua pekan terakhir ini. Pramono menyampaikan, penggunaan transportasi umum akan berdampak signifikan terhadap penurunan angka kemacetan di ibu kota.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan pada 2023, masalah kemacetan di Jakarta ini bisa menyebabkan kerugian hingga Rp 100 triliun. Selain itu, masalah kemacetan ini juga menyebabkan polusi udara dan penurunan produktivitas masyarakat.
Meskipun konektivitas transportasi di Jakarta sudah mencapai 91 persen, namun penggunaannya masih rendah, yakni sekitar 21 persen. Karena itu, Gubernur Pramono menargetkan peningkatan pengguna transportasi umum sebesar 5-10 persen setiap tahunnya.
Melalui upaya peningkatan fasilitas dan kebiasaan penggunaan transportasi umum, Pramono berharap target Jakarta menjadi 50 besar kota global bisa terwujud.
"Itulah yang menjadi target saya untuk bisa membuat, katakanlah di tahun 2025, Jakarta sebagai kota global, rankingnya menjadi top 50," tandasnya.