Senin, 05 Mei 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 91
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, rencana perpanjangan jam operasional museum dan perpustakaan hingga malam hari tidak akan membebani keuangan daerah. Bahkan menurutnya, anggaran yang dibutuhkan tidak besar.
"Untuk biaya, kecil sekali,"
"Untuk biaya, kecil sekali lah," ujar Pramono di Restoran Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/5).
Pramono menjelaskan, fokus utama Pemprov DKI Jakarta saat ini yakni meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, yang salah satunya diukur melalui akreditasi A. Dari 34 perpustakaan di Jakarta yang telah meraih akreditasi A, delapan di antaranya merupakan milik Pemprov DKI.
"Yang untuk akreditasi A di Jakarta ini jumlahnya enggak banyak, cuman 34. Delapan dimiliki langsung oleh Pemprov DKI Jakarta, sisanya di SMA, SMP, SD," jelasnya.
Pramono menyebut, delapan perpustakaan milik Pemprov itulah yang akan menjadi prioritas untuk perpanjangan jam operasional.
"Tetapi yang delapan itu lah yang kemudian secara penuh nanti akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Jakarta dan kami akan buka," katanya.
Terkait jumlah petugas yang dibutuhkan, Pramono juga menyebut tidak membutuhkan banyak personel. Penambahan petugas perpustakaan dan museum dinilainya justru bisa membantu membuka lapangan kerja untuk masyarakat.
"Iya sekarang ini orang di Indonesia termasuk di Jakarta memerlukan pekerjaan. Itu kan bisa dengan cara apakah di-ASN-kan atau PPPK. Dan kebutuhannya kan tidak terlalu banyak," kata Pramono.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat mengatakan, saat ini perpanjangan waktu buka telah mulai diuji coba di dua perpustakaan utama, yaitu Perpustakaan Umum Daerah Cikini dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. Keduanya telah buka hingga pukul 22.00 WIB setiap harinya.
Kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari dua perpustakaan tersebut, lalu merambah ke perpustakaan wilayah lainnya di Jakarta Pusat, Timur, Selatan, Barat, dan Utara. Namun, implementasi penuh akan bergantung pada kesiapan fasilitas dan sumber daya manusia.
“Kita ingin dari Senin sampai Minggu, buka sampai malam. Tapi tentu sambil melihat kebutuhan dan kesiapan," kata Syaefuloh.