Rabu, 30 April 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 493
(Foto: Istimewa)
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta kembali menyelenggarakan seminar Jakarta Sadar Olah Literasi Digital (SOLID) bertajuk ‘AI dan Masa Depan Literasi Digital Indonesia’.
"tingkatkan kecakapan literasi digital,"
Seminar Jakarta SOLID perdana di tahun 2025 ini digelar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sebagai kolaborator pada 29 April 2025. Acara ini menghadirkan narasumber yakni, Ketua Siberkreasi, Donny Budi Utoyo dan Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Alia Nooraya Laksono.
Seminar berlangsung secara hybrid d
an dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, ASN, pegiat literasi digital, serta masyarakat umum.Acara ini juga didukung penuh oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang hadir sebagai keynote speaker. Pramono menegaskan pentingnya kolaborasi antar elemen masyarakat dan pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berdaya saing.
“Perlu kolaborasi bersama antar elemen masyarakat dan pemerintah untuk melahirkan ekosistem digital yang inklusif dan berdaya saing di Jakarta. Untuk itu, mari bersama-sama terus tingkatkan kecakapan literasi digital agar dapat memajukan ekosistem digital di Jakarta,” ujar Pramono.
Plt Kepala Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengatakan, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan transformasi literasi digital menjadi pembahasan penting saat ini. Sebab, perkembangan kecerdasan buatan tengah pesat dan kerap digunakan dalam berbagai kesempatan.
Menurutnya, pemahaman terhadap perkembangan teknologi yang dinamis dan pesat harus menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran digital masyarakat Jakarta.
“Kecerdasan buatan atau AI sudah lumrah digunakan di berbagai kesempatan. Namun, belum banyak yang mengetahui cara menggunakannya secara bijak. Untuk itu, Diskominfotik mengangkat tema ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran pentingnya literasi digital yang baik dalam penggunaan teknologi AI secara tepat guna,” kata Budi.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kominfotik DKI Jakarta mendorong penguatan literasi digital masyarakat serta membangun ekosistem yang mendorong masyarakat melek digital dan siap berinovasi.
“Dengan kolaborasi lintas sektor dan semangat edukasi berkelanjutan, Jakarta diharapkan tumbuh menjadi kota yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga bijak dalam pemanfaatannya,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNJ, Firdaus Wajdi, menyampaikan urgensi peningkatan kualitas literasi digital sebagai bekal menghadapi perubahan zaman.
“Kecakapan literasi digital dapat menjadi bekal utama menghadapi perubahan zaman. Apalagi, dalam penggunaan kecerdasan buatan, modal literasi digital yang baik membuat keberadaan teknologi AI menjadi tepat guna,” ucapnya.
Sementara itu, Donny Budi Utoyo dalam paparannya menekankan bahwa revolusi AI mengubah lanskap kerja dan kehidupan sosial secara mendasar. Ia menyoroti perlunya peran aktif masyarakat sebagai pencipta dan pengelola teknologi, bukan sekadar pengguna.
Donny membagikan empat langkah kunci menghadapi era AI: memahami peran AI, menyiapkan respons strategis, membangun ekosistem pendukung, dan menjamin tata kelola teknologi yang etis dan aman.
“Kita tidak bisa lagi hanya jadi pengguna teknologi. Kita harus jadi bagian dari pencipta dan pengelola teknologi,” ungkap Donny.
Alia Nooraya Laksono menyoroti perlunya mengubah paradigma masyarakat terhadap AI. Ia menilai, AI bukan untuk menggantikan manusia, tapi mendukung manusia menjadi versi terbaik dirinya.
“Etika, empati, dan keamanan data harus menjadi fondasi utama dalam penggunaan teknologi digital,” tandasnya.