PT Transjakarta mencatat lonjakan jumlah pelanggan yang signifikan sepanjang tahun 2024, serta berhasil meningkatkan efisiensi penggunaan subsidi.

Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza mengatakan, total pelanggan yang dilayani tahun 2024 mencapai 371 juta di mana angka tersebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah perusahaan.

Ia menilai lonjakan ini tidak lepas dari berbagai faktor, termasuk pembukaan rute baru, peningkatan kualitas layanan, pengembangan aplikasi digital, serta revitalisasi halte.

“Kalau kita lihat dari beberapa tahun terakhir, ini adalah capaian tertinggi kita. Tahun sebelumnya, 2023, jumlah pelanggan mencapai 285 juta, sementara di 2022 hanya 191 juta. Artinya, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan jumlah pelanggan hampir dua kali lipat,” ujar Welfizon, di kantor PT Transjakarta, Jalan Mayjen Sutoyo, No 1, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (6/2).

Selain pertumbuhan jumlah pelanggan, PT Transjakarta juga berhasil meningkatkan efisiensi penggunaan subsidi. Welfizon menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan dana subsidi sebesar Rp3,6 – Rp3,7 triliun di tahun 2024. Dana ini digunakan untuk mendukung 371 juta perjalanan pelanggan selama setahun.

Efisiensi ini tercermin dalam subsidi per pelanggan yang mengalami penurunan signifikan. Pada 2022, subsidi per pelanggan masih berada di angka Rp16.800. Angka ini menurun menjadi Rp11.400 pada 2023, dan terus turun hingga Rp9.831 pada 2024.

“Artinya, dalam dua tahun terakhir subsidi per pelanggan turun hampir setengahnya. Ini menunjukkan bahwa anggaran subsidi yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta dapat dikelola dengan lebih efisien dan produktif,” kata Welfizon.

Ia menambahkan, penurunan subsidi per pelanggan ini juga menjadi indikasi bahwa semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan transportasi publik sebagai pilihan utama untuk mobilitas di Jakarta.

“PT Transjakarta akan terus berupaya meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan agar semakin banyak masyarakat beralih ke transportasi umum,” tandasnya.