Heru Tinjau Fasilitas Layanan TB MDR di RSUD Tarakan

Rabu, 11 September 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 1188

PJ Gubernur Tinjau Layanan Fasilitas TB MDR RSUD Tarakan

(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Rabu (11/9), melihat langsung pengoperasionalan fasilitas layanan Tuberculosis Multi Drug Resistance (TB MDR) di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.

"Ini melengkapi komitmen kami dalam menangani pasien TB," 

Menurut Heru, keberadaan layanan TB MDR di RSUD Tarakan ini melengkapi komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan penderita Tuberculosis (TB) yang resisten terhadap pengobatan biasa.

Heru menilai, berbagai fasilitas layanan TB MDR yang dikembangkan RSUD Tarakan ini sudah cukup baik, karena dilengkapi fasilitas ruang khusus, isolasi dan ICU, serta tenaga kesehatan yang mampuni.

"Ini melengkapi komitmen kami dalam menangani pasien TB," tukas Heru.

Ditambahkan Heru, penanganan terhadap penderita TB akan lebih efektif jika sinergisitas dengan daerah sekitar, seperti Bekasi, Tangerang Selatan, Tangerang, Depok dan Bogor, bisa lebih ditingkatkan.

"Data penderita TB tahun lalu mencapai 60 ribu. Ini merupakan jumlah yang cukup tinggi," tukasnya.

Selain fasilitas untuk penderita TB, Pj Gubernur Heru yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI Ani Ruspitawati, meninjau layanan terpadu untuk pasien luka bakar dan fasilitas layanan pasien stroke yang ada di RSUD Tarakan.

"Semoga pengembangan rumah sakit ini dengan peralatan yang cukup baik, bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan masyarakat Jakarta yang sehat," harapnya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menjelaskan, layanan TB MDR merupakan fasilitas kesehatan menangani pasien yang resitence terhadap obat dan tidak bisa dilayani oleh Puskesmas.

Menurut Ani, TB MDR ini memiliki fasilitas layanan rawat jalan, rawat inap, ICU, OK, radiologi dan farmasi, yang terintegrasi dalam satu area khusus.

Kemudian, layanan luka bakar yang memiliki fasiktas ruang rawat inap, OK dan ICU. Selain itu, layanan luka bakar juga memiliki fasilitas isolasi yang diperuntukkan bagi pasien dengan kasus disertai infeksi yang dibuat dalam satu cluster.

"Kapasitas rawat inap TB ada 10 bed dan ada ICU 2. Kalau layanan rawat inap luka bakar ada 12 bed, OK dan ICU ada dua bed," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Kampung Siaga TBC di Johar Baru Prioritaskan Empat Wilayah RW

Kampung Siaga TBC di Johar Baru Prioritaskan Empat Wilayah RW

Selasa, 25 Juni 2024 1423

Pencanangan Kampung Siaga TBC Dilakukan di Jaksel

Kampung Siaga TBC di Jaksel Dicanangkan

Rabu, 31 Juli 2024 1448

UP3D Kecamatan Setiabudi Sosialisasi PBB-P2 di ITC Kuningan

Satpel UP3D Kecamatan Setiabudi Sosialisasikan Insentif PPB-P2

Senin, 09 September 2024 1249

BERITA POPULER
Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1622

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 887

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 597

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 902

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1001

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks