Air di Rusunawa Tambora & Daan Mogot Kotor

Selasa, 04 Agustus 2015 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 5014

rusun tambora

(Foto: TP Moan Simanjuntak)

Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tambora dan Daan Mogot mengeluhkan kualitas air di tempat tersebut yang tak layak digunakan. Pasalnya, saat digunakan banyak warga yang terserang gatal-gatal.

Sampel air yang berada di Rusunawa Tambora seperti air teh, warnanya coklat kegelapan. Ini yang menyebabkan warga gatal-gatal

Ria (30), penghuni Rusunawa Tambora, di lantai 6 Blok B No 9 mengatakan, kondisi air di rusun kotor dan terasa asin. Imbasnya, air tidak dapat digunakan untuk minum dan memasak. Tapi hanya mencuci pakaian dan kegiatan MCK lainnya.

“Dipakai untuk mandi saja airnya membuat badan jadi gatal-gatal dan licin. Makanya, untuk minum, terpaksa setiap hari saya dan penghuni rusun lainnya membeli air galon per tiga hari Rp 20.000,” ujar Ria, Selasa (4/8).

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jakarta Barat, Rahmat Bhayangkara menuturkan, pihaknya saat ini sedang menganalis kondisi air tanah di dua lokasi rusunawa tersebut. Hasil peninjauan tim KLH,  Selasa (4/8), untuk Rusunawa Tambora belum memiliki pengelolaan air bersih sehingga belum bisa dilakukan uji coba lebih lanjut.

"Sampel air yang berada di Rusunawa Tambora seperti air teh, warnanya coklat kegelapan. Ini yang menyebabkan warga gatal-gatal," ungkap Rahmat.

Selama ini, pasokan air Rusunawa Tambora menggunakan metode bak penampungan air di bawah tanah. Pasokan air pada bak penampungan yang dialirkan pada rusun berlantai 16 berasal dari dua sumber, yakni air tanah dan Palyja.

“Intinya keberadaan air di bak penampungan di rusun tersebut, dipasok dari  air Palyja yang dicampur dengan air tanah yang selanjutnya disuplai ke unit-unit rusun,’ tutur Rahmat.

Dugaan sementara, kata Rahmat, penyebab keruhnya air di rusun tersebut berasal dari air tanah. Sebab, keluhan penghuni yang mengalami gatal-gatal itu hanya terjadi di Tower A - C rusunawa yang baru. Sementara, di blok rusunawa yang lama yang terinstalasi Palyja tidak ada masalah.

Sedangkan untuk di Rusunawa Daan Mogot, dari tiga sumber air sumur, satu penampungan di antaranya berkondisi sama. Warna airnya kecoklatan hingga membuat banyak penghuni rusunawa Daan Mogot yang tinggal di blok F dan G mengalami gatal-gatal.

“Seharusnya setiap rusunawa tersedia pengolahan air bersih. Kalau sistem pengelolaan sudah terpasang, kualitas air akan jauh lebih baik,” tandas Rahmat.

BERITA TERKAIT
setu penuh sampah

Waduk Peternakan Banyak Sampah

Selasa, 14 Juli 2015 4750

krisis_air_sepatan_rorotan_bayu.jpg

Pasokan Air Bersih di DKI Belum Normal 100 Persen

Kamis, 23 Januari 2014 2365

botol_purifikasi_wahyu.jpg

DKI Dapat Bantuan Alat Penjernih Air dari Singapura

Senin, 17 Maret 2014 3745

Usai Dilantik, Kadis Tata Air Konsolidasi Internal

Penyediaan Air Bersih untuk Pulau Seribu Diprioritaskan

Senin, 06 Juli 2015 5049

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 860

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 901

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1684

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 957

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1110

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks