Masa Orientasi Siswa Harus Bebas dari Kekerasan

Kamis, 23 Juli 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 5165

Masa Orientasi Siswa di Jakarta Harus Bersih dari Tindak Kekerasan

(Foto: doc)

Seluruh sekolah mulai jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di ibu kota akan melaksanakan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) pada 27 hingga 29 Juli mendatang. Untuk itu, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta telah mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada pihak sekolah untuk mengawasi pelaksanaan MOPDB.

Kita semua harus mengawasi karena kita sedang membangun etika dan budaya tertib di sekolah

Kepala Disdik DKI, Arie Budhiman mengatakan, pelaksanaan MOPDB diharapkan tidak terjadi lagi kekerasan kepada calon siswa baru oleh senior yang didasari dendam. Kepala sekolah, guru, siswa dan wali murid sangat berperan untuk mengantisipasi agar orientasi berbasis kekerasan tidak terjadi lagi.

"Kita semua harus mengawasi karena kita sedang membangun etika dan budaya tertib di sekolah," kata Arie di Balaikota, Kamis (23/7).

Arie mengatakan, para calon siswa juga tidak diperkenankan memakai atribut aneh selama masa orientasi berlangsung. Sebab, pemakaian atribut tersebut dianggap tidak berguna dan tidak mendidik.

"Pengenalan sekolah bisa dilakukan dengan baik secara internal dan eksternal. Bukan seperti atribut begitu," ujar Arie.

Arie mengungkapkan, pihaknya telah menyebarkan surat edaran Nomor 59 Tahun 2015 terkait aturan pelaksanaan MOPDB di seluruh sekolah yang tersebar di Jakarta.

Surat edaran terkait pelaksanaan MOPDB ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2015 tentang aturan hari pertama masuk sekolah, Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2015 tentang MOPDB.

"Kami telah menyiapkan sanksi bagi pelanggar aturan MOPDB. Sanksi tidak akan pandang bulu, baik bagi kepala sekolah maupun guru yang punya fungsi pengawasan akan distafkan, bila lalai mengawasi kegiatan orientasi. Sedangkan bagi siswa  yang masih menggelar MOPDB dengan tindakan kekerasan maupun menggunakan atribut aneh akan dikeluarkan dari sekolah. Sanksi ini tegas dan konsisten," papar Arie.

Arie menambahkan, DKI Jakarta harus menjadi pionir terdepan dalam membangun etika dan budaya tertib di sekolah. "Kami mengajak seluruh civitas sekolah berperan aktif mewujudkan etika dan budaya tertib di sekolah sehingga aksi kekerasan dapat dihilangkan," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT
Tak Miliki SIM, Siswa Dilarang Bawa Kendaraan

Tak Miliki SIM, Siswa Dilarang Bawa Kendaraan

Kamis, 23 Juli 2015 4306

Penerima KJP Bisa Beli Buku Murah di Jakarta Book Fair

Penerima KJP Bisa Beli Buku Murah di Jakarta Book Fair

Kamis, 23 Juli 2015 27675

Disdik DKI akan Buka Pendaftaran KJP Tahap II

Disdik DKI akan Buka Pendaftaran KJP Tahap II

Kamis, 23 Juli 2015 10281

 259 Kepala Sekolah se DKI Jakarta Dilantik Kadisdik

Kepala Sekolah Diminta Kerja Maksimal

Jumat, 08 Mei 2015 5118

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 978

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 984

Pasar Kreatif Natal 2025 yang digelar di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat

Pemprov DKI Gelar Pasar Kreatif Natal 2025 di Lapangan Banteng

Sabtu, 20 Desember 2025 696

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1752

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1200

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks