Kamis, 16 Februari 2023 Reporter: Anita Karyati Editor: Andry 2849
(Foto: Nugroho Sejati)
Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Perhubungan (Dishub) menambah jumlah bus sekolah di Ibu Kota.
Kehadiran bus ini dianggap dapat menekan angka kemacetan, namun keberadaannya masih minim ditemui di kawasan tertentu.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Anthony Winza Probowo mengatakan, salah satu timbulnya kemacetan di Jakarta berasal dari lingkungan sekolah, karena ada dari beberapa sekolah tidak memiliki lahan parkir.
Akibat kondisi itu, banyak orang tua siswa yang mengantar jemput anaknya memakai kendaraan pribadi dan memarkirkannya di badan jalan.
"Saya minta kepada Dishub tambah lagi bus sekolah pada kawasan-kawasan yang belum dijangkau. Ketika reses, saya sering terima keluhan dari para
orang tua yang ingin merasakan bus sekolah gratis bagi anak-anaknya," katanya, Kamis (16/2).Anthony juga mengusulkan Dishub dapat membuat rekayasa titik-titik konsentrasi kemacetan di area sekolah. Misalnya dengan membuat pola drop in/out di setiap sekolah agar tidak ada kendaraan parkir di sembarang tempat.
"Saya juga berharap ada rekayasa rute perjalanan bus sekolah berbasis kawasan yang bisa langsung terkoneksi dengan sekolah-sekolah," ujarnya.
Anggota Komisi B DKI Jakarta lainnya, Nur Afni Sajim mengutarakan, pihaknya telah mengusulkan anggaran bus sekolah yang lumayan besar untuk penambahan hingga perawatan armada tersebut.
"Saya pernah mengusulkan kepada Dishub untuk menyesuaikan ukuran bus sekolah. Karena banyak sekolah di dalam gang. Kalau kita lihat dengan ukuran bus sekarang, pasti tidak akan bisa masuk atau melintas di depan sekolah mereka," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak. Ia mendorong Dishub menambah jumlah bus sekolah yang langsung menghubungkan titik-titik terdekat dengan rumah siswa ke sekolah.
"Bus sekolah itu ditambah saja. Itu akan mengurangi beban kemacetan di area sekolah," tandasnya.