Dinkes Gandeng Psikolog Dalam Penanganan ODHIV

Kamis, 27 Oktober 2022 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 4169

Minimalisir Masalah Mental ODHA KPA Dan Dinkes DKI Jakarta Gelar Diskusi

(Foto: Wuri Setyaningsih)

Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menggandeng psikolog dalam menangani mental pengidap HIV/AIDS atau orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) dalam menjalani pengobatan.

Konseling sangat dibutuhkan ODHIV

Hal ini dibahas dalam diskusi bertema Dukungan Kapasitas dan Jejaring Secara Psikososial pada Komunitas ODHIV Melalui Pendekatan Berpusat Pada Klien Bagi Penyedia Layanan Kesehatan Jiwa, Kamis (27/10) di Ruang Rapat Camelia Lantai 2, Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono mengatakan, pengidap HIV/AIDS adalah kategori pasien kronis yang harus meminum obat ARV seumur hidupnya. Sehingga terkadang masalah mental mempengaruhi mereka.

"Sering kami jumpai pasien HIV/AIDS atau ODHIV jenuh meminum obat seumur hidupnya, karena kondisi psikisnya yang tengah terpuruk, merasa tidak berguna atau merasa sudah sehat," katanya.

Karena itu, kata Rahmat, dalam diskusi ini para psikolog akan mengetahui jelas apa itu HIV/AIDS, cara penyebarannya dan cara meminum obatnya. Sehingga dapat memberikan masukan yang tepat dalam konselingnya.

"Konseling sangat dibutuhkan ODHIV, sehingga target Jakarta di 2030 zero infeksi dan zero kematian akibat HIV/AIDS dapat tercapai," imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Reza Novalino, dari Yayasan Karisma. Menurutnya, kondisi psikis pasien HIV/AIDS sangat berpengaruh dalam pemulihannya. Pasien HIV/AIDS kerap depresi karena takut dicap negatif oleh keluarga maupun lingkungan sekitar. Sehingga psikolog perlu memahami teori client centered approach.

"Tujuan teori client centered approach ini untuk membantu klien dalam proses perkembangannya, membantu mereka mengatasi masalah di masa kini maupun masa yang akan datang," tuturnya.  

Menurut Reza, secara sederhana dalam teori tersebut ada tiga hal yang harus dimiliki pasien yaitu perubahan, terampil, dan percaya diri.

"Semoga dengan diskusi ini pengetahuan serta wawasan kita semakin luas dalam memberikan solusi bagi ODHIV," tutupnya.

BERITA TERKAIT
Pemkot Jakbar Dan KPA Gelar Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS

30 Peserta Ikut Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS di RPTRA Bambu Kuning

Selasa, 25 Oktober 2022 2372

Pemkot Jakbar Dan KPA Gelar Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS

30 Peserta Ikut Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS di RPTRA Bambu Kuning

Selasa, 25 Oktober 2022 2372

 Dinkes Luncurkan Jakarta Memanggil

Dinkes DKI Targetkan Jakarta Bebas HIV/AIDS di Tahun 2030

Rabu, 12 Februari 2020 2787

BERITA POPULER
Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 860

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1600

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 544

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 874

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 963

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks