Ahok Minta BPN Cek Sertifikat Warga

Jumat, 05 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 3605

Keaslian Sertifikat Lahan Hambat Pembangunan Sodetan Ciliwung

(Foto: Ilustrasi)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meragukan legalitas sertifikat lahan warga di Bidara Cina, Jakarta Timur, yang akan dibuat sodetan Kali Ciliwung. Untuk itu, ia meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memeriksa keaslian sertifikat lahan milik warga.

Mengejutkan karena ternyata DKI punya sertifikat lahan seluas 3,4 hektare di lahan yang mau dibongkar itu

Dicurigai banyak warga yang menempati lahan dengan sertifikat palsu dan mendirikan bangunan. Jika sertifikat yang dimiliki asli maka Pemprov DKI Jakarta pasti akan membayar ganti rugi. Basuki mengatakan, setelah ditelusuri ternyata Pemprov DKI juga memiliki aset lahan seluas 3,4 hektare di wilayah tersebut.

"Mengejutkan karena ternyata DKI punya sertifikat lahan seluas 3,4 hektare di lahan yang mau dibongkar itu. Padahal, mereka ngaku punya sertifikat. Maka saya minta mereka bawa sertifikat perlihatkan pada kami," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (5/6).

Basuki menegaskan, bila sertifikat yang dimiliki oleh masyarakat asli, maka ia menjamin Pemprov DKI Jakarta akan membayar ganti rugi. Namun, jika tidak memiliki sertifikat, maka warga harus mau ditertibkan dan direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Rusunawa yang telah disiapkan di antaranya Rusunawa Cibesel, Rusunawa Pulogebang dan Rusunawa Jatinegara Barat.

Ketiga rusun tersebut terletak di Jakarta Timur.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Teuku Iskandar mengatakan, ada sebanyak 290 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, yang terkena proyek pembangunan Sodetan Ciliwung. Total dari 299 peta bidang itu ada 1,1 hektare lahan yang harus dibebaskan. Menurut Iskandar telah dilakukan sosialisasi kepada kepada warga. Namun, masih ada kekhawatiran dari warga terkait dengan pemberian ganti rugi dari Pemprov DKI Jakarta.

 

"Penolakan tidak ada, karena dari walikota sendiri telah mengatakan sudah 7 kali sosialisasi. Jadi warga sudah paham. Hanya mereka minta kepastian informasi saja," tandas Iskandar.

BERITA TERKAIT
Pengukuran Sodetan Ciliwung-KBT Diwarnai Ketegangan

Warga Diminta Tidak Hambat Pengukuran Sodetan Ciliwung-KBT

Kamis, 28 Mei 2015 4065

 Presiden Jokowi Resmikan Lanjutan Sodetan Ciliwung - KBT

Jokowi Resmi Lanjutkan Proyek Sodetan Ciliwung - KBT

Rabu, 18 Februari 2015 11279

DKI Akan Konsinyasikan Lahan di Bicara Cina

Pembebasan Lahan Bidara Cina Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Selasa, 28 April 2015 4814

Sekda Tinjau Proyek Sodetan Ciliwung-KBT

Sekda Tinjau Proyek Sodetan Ciliwung-KBT

Selasa, 28 April 2015 4799

pengalihan arus sodetan ciliwung

Proyek Sodetan Ciliwung, Jl Otista III Ditutup 70 Hari

Selasa, 21 April 2015 3517

BERITA POPULER
Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 830

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1570

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 843

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 929

Satu unit ekskavator melakukan pengerukan saluran penghubung Pulo di Jalan Raya Pasar Minggu

Pengerukan Saluran Phb Pulo Ditarget Kelar Sebulan

Minggu, 14 Desember 2025 1519

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks