Poktan Gang Hijau Asmat Produksi Minuman Kesehatan dari Sayur dan Toga

Jumat, 17 Januari 2020 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Rio Sandiputra 4422

Poktan Gang Hijau Asmat Hasilkan Minuman Segar dan Berkhasiat Dari Sayuran dan Toga

(Foto: TP Moan Simanjuntak)

Keseriusan anggota kelompok tani (Poktan) Gang Hijau Asmat, RT 15/02, Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan dalam pengelolaan urban farming patut diacungi jempol. Tidak hanya berhasil mengembangkan urban farming, kelompok ini mengolah hasil pertaniannya menjadi produk minuman kesehatan.

Kami belajar dan berkreasi sejak tahun lalu,

Ketua Poktan Gang Hijau Asmat, Latifah (52) mengungkapkan, poktan ini berdiri pada 2017 lalu. Berawal dari keinginan untuk memanfaatkan lahan di permukiman agar lebih memiliki daya guna. 

"Tujuan awalnya menanam sayuran dan tanaman obat keluarga (Toga) dengan konsep urban farming di lingkungan. Kami belajar dan berkreasi sejak tahun lalu, untuk mengolah sayuran dan toga menjadi minuman yang memiliki khasiat buat kesehatan tubuh," ungkapnya saat ditemui di Balkot Farm, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/1).

Salah satu produk unggulan dan masih jarang ada di tempat lain yaitu produk minuman jus segar kale. Daun kale hasil dari panen urban farming di lingkungannya, diolah dengan cara diblender bersama buah nanas, lemon, dan madu.

"Daun kale itu kaya antioksidan, vitamin C, vitamin K dan bisa menurunkan kolesterol. Kita blender dengan nanas, lemon dan madu yang memiliki kandungan vitamin dan manfaat baik untuk kesehatan," jelasnya.

Rasa yang dihasilkan dari perpaduan bahan minuman tersebut sangat menyegarkan. Minuman ini dikemas dalam botol ukuran 250 mililiter, dan dijual dengan harga Rp 15 ribu per botolnya.

Tidak hanya itu, ada pula produk teh kembang teleng, minuman sachet temu lawak dan juga paket wedang uwuh asmat.

"Kalau yang dari tanaman toga itu kita keringkan dan dimasukin ke sachet, jadi tinggal dicampur air panas saja. Per bungkusnya dijual dengan harga Rp 5.000," ucapnya.

Dengan usaha dari Poktan ini, tidak hanya membuat permukiman di RT 15/02 Kelurahan Petukangan Selatan menjadi hijau, tetapi dapat juga meningkatkan perekonomian dari warga.

"Memang pemasarannya baru sekitar lingkungan rumah kita atau di grup-grup media sosial. Tapi kita terus akan memperluas pemasarannya," tandas Latifah.

BERITA TERKAIT
Puluhan Mahasiswa AIESEC Kunjungi Percontohan Urban Farming di Cempaka Putih Timur

Puluhan Mahasiswa AIESEC Pelajari Urban Farming di Jakpus

Kamis, 16 Januari 2020 2794

 Warga Pulau Payung Mendapatkan Pelatihan Urban Farming

Warga Pulau Payung Dapat Pelatihan Urban Farming

Rabu, 04 Desember 2019 2397

       Kolong Flyover Cipinang Ditanami Sayur Mayur

Kolong Flyover Cipinang Ditanami Sayur Mayur

Rabu, 08 Januari 2020 3969

BERITA POPULER
Suasana Pelaksanaan kegiatan Jaga Jakarta Penuh Warna

Doa Bersama bagi Aceh dan Sumatera Awali Rangkaian Jaga Jakarta Penuh Warna

Minggu, 30 November 2025 2407

Pramono menggunakan QRIS Tap untuk memasuki Stasiun LRT Pegangsaan Dua

Pramono Resmikan QRIS Tap dan Ruang Baca di Stasiun LRT Pegangsaan Dua

Kamis, 04 Desember 2025 1057

Seorang warga menggunakan payung berjalan saat cuaca hujan

Hujan Diprediksi Basahi Jakarta Hari Ini

Kamis, 04 Desember 2025 833

Petugas gabungan membersihkan trotoar di Jalan Cut Mutia

Petugas Gabungan Bersihkan Trotoar Jalan Cut Mutia

Kamis, 04 Desember 2025 763

Sudin SDA Jakarta Utara melakukan penanganan darurat tanggul di kawasan Muara Baru

Pemprov DKI Ambil Alih Penanganan Tanggul Jebol di Kawasan Nizam Zachman

Kamis, 04 Desember 2025 728

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks