Bantu Korban Bencana Aceh-Sumatra

Minggu, 07 Desember 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 67

Musibah banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat beberapa waktu lalu menimbulkan dampak besar bagi ribuan warga.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merespons cepat dengan mengirimkan berbagai bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar para penyintas di fase darurat. Bantuan tersebut telah diberangkatkan melalui kerja sama lintas lembaga, termasuk TNI Angkatan Laut.

Untuk mengetahui lebih jauh proses penyaluran bantuan dan tantangan yang dihadapi di lapangan, berikut petikan wawancara khusus beritajakarta.id dengan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Zaini Miftah

Image
Image
Q:Apa jenis bantuan logistik yang telah disalurkan Pemprov DKI Jakarta bagi korban bencana di Sumatra dan Aceh?
A:Bantuan logistik yang disalurkan berupa kebutuhan dasar pengungsian seperti paket kidsware, family kit, sandang, selimut, air mineral, kasur lipat dan bantal. Selain itu juga terdapat bantuan sembako seperti beras, gula, tepung, dan minyak goreng yang turut dikirim untuk mendukung kebutuhan pangan warga terdampak. Bantuan ini tidak hanya berasal dari BPBD DKI Jakarta, tetapi juga didukung oleh partisipasi BUMD DKI Jakarta yang turut menyumbangkan logistik dalam berbagai bentuk. Kolaborasi seluruh unsur ini menjadi kekuatan besar dalam memastikan dukungan yang diberikan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat di wilayah bencana.
Q:Berapa jumlah bantuan logistik yang saat ini sudah disalurkan dan bagaimana proses distribusinya?
A:Jumlah bantuan yang disalurkan sesuai dengan data yang telah dihimpun BPBD DKI Jakarta dari seluruh elemen yang berpartisipasi. Seluruh logistik tersebut kemudian dipersiapkan dan dikemas untuk didistribusikan menuju wilayah terdampak. Proses distribusi dilakukan melalui koordinasi bersama Komando Daerah Angkatan Laut III. Seluruh logistik di-dropping ke dalam kapal KRI dr. Soeharso 990 yang bersandar di Markas Kolinlamil, Jakarta Utara, untuk kemudian diberangkatkan menuju daerah bencana.
Q:Bagaimana BPBD berkoordinasi dengan instansi lain seperti TNI dalam penyaluran bantuan?
A:BPBD berkoordinasi dengan Kodaeral III untuk memastikan proses pemuatan dan pengiriman logistik berjalan lancar, termasuk kesiapan kapal dan rute pelayaran. Kerja sama ini menjadi unsur penting untuk memastikan bantuan dapat segera tiba di lokasi terdampak meski akses darat terbilang sulit. Selain itu BPBD juga menjalin komunikasi dengan BNPB untuk memonitor perkembangan penanganan bencana di Sumatra. Koordinasi ini dilakukan agar penyaluran bantuan tetap selaras dengan kebutuhan terkini di lapangan.
Q:Apa kebutuhan paling mendesak korban bencana di Sumatra dan Aceh saat ini?
A:Informasi kebutuhan mendesak masih memerlukan konfirmasi langsung dengan BNPB yang memegang data terbaru dari lapangan. Situasi darurat yang berubah cepat membuat kebutuhan bisa berbeda antara satu wilayah dan lainnya. Meskipun demikian, secara umum fase awal bencana biasanya membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, serta perlengkapan pengungsian. BPBD tetap menunggu update resmi agar bantuan berikutnya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan real-time.
Q:Bagaimana BPBD memastikan bantuan yang disalurkan sesuai dengan kebutuhan korban?
A:BPBD menyiapkan bantuan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pengungsian, seperti logistik sandang dan item penting untuk mendukung kenyamanan penyintas. Prioritas ini diambil karena bantuan jenis tersebut merupakan kebutuhan paling mendesak di fase awal darurat. Selain itu BPBD selalu mengikuti arahan BNPB terkait kondisi lapangan dan kebutuhan utama masyarakat terdampak. Pendekatan ini memastikan bahwa bantuan yang dikirim tetap relevan dan tepat sasaran.
Q:Apa kendala yang dihadapi dalam proses penyaluran bantuan?
A:Salah satu kendala utama adalah koordinasi dengan BPBD provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah terdampak, mengingat jarak yang cukup jauh antara Jakarta dan beberapa titik bencana. Selain itu terdapat kendala jaringan di lokasi bencana yang membuat komunikasi menjadi tidak stabil. Kondisi ini memengaruhi proses pelaporan dan penyampaian informasi terbaru dari lapangan.
Q:Bagaimana BPBD melibatkan masyarakat dalam penyaluran bantuan?
A:Hingga saat ini belum ada pelibatan masyarakat yang dikoordinir langsung BPBD DKI Jakarta dalam proses penyaluran bantuan ke Sumatra dan Aceh. Proses bantuan masih terpusat pada koordinasi antarinstansi pemerintah agar pendistribusian berlangsung cepat dan terkontrol.
Q:Bagaimana BPBD DKI Jakarta memantau dampak bencana di Sumatra dan Aceh?
A:BPBD memantau situasi terkini dengan terus berkoordinasi dengan BNPB sebagai pusat data nasional penanganan bencana. Informasi dari BNPB digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengiriman bantuan lanjutan. Selain itu, BPBD juga mengikuti perkembangan melalui media mainstream untuk memastikan informasi yang diterima bersifat komprehensif. Pemantauan dilakukan secara berkelanjutan agar respons yang diberikan tetap efektif.
Q:Apa langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi dampak bencana di masa depan?
A:BPBD terus melakukan pembaruan informasi dinamika cuaca dari BMKG sebagai dasar kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi. Informasi ini kemudian disebarluaskan melalui jalur resmi agar masyarakat dan instansi terkait dapat bersiap menghadapi potensi risiko. Selain itu BPBD memperkuat koordinasi dengan BNPB, wali kota, camat, lurah, hingga OPD teknis seperti Dinsos, Dinas SDA, Disgulkarmat, dan Satpol PP. Upaya mitigasi struktural dan non-struktural juga terus ditingkatkan untuk memperkuat kapasitas daerah dalam mengurangi risiko bencana.
Q:Apa peran yang bisa dilakukan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana?
A:Masyarakat dapat berperan aktif dengan menjaga kebersihan sungai dan lingkungan untuk mencegah risiko bencana, khususnya banjir. Tidak membuang sampah sembarangan menjadi langkah sederhana namun berdampak besar dalam mengurangi kerentanan lingkungan. Selain itu masyarakat dapat mengikuti pelatihan atau gladi simulasi penanganan bencana di wilayah masing-masing. Mendapatkan informasi yang tepat dan aktual tentang kondisi bencana di sekitar juga menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Wawancara Khusus Lainnya

Matangkan Persiapan Raih Juara Umum

Matangkan Persiapan Raih Juara Umum

Bantu Korban Bencana Aceh-Sumatra
Bantu Korban Bencana Aceh-Sumatra