Eksistensi Dua Tahun Balkot Farm Menginspirasi Pertanian Perkotaan di Perkantoran

Selasa, 03 Agustus 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 2601

Eksistensi Dua Tahun Balkot Farm Menginspirasi Pertanian Perkotaan di Perkantoran

(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)

Dua tahun sudah Balkot Farm tidak hanya menghijaukan kawasan Balai Kota DKI Jakarta, tapi juga menjadi inspirasi dan contoh bagi perkantoran lain untuk mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming) meski di tengah keterbatasan lahan.

Banyak yang ingin belajar

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, Balkot Farm menjadi miniatur pertanian perkotaan yang memberikan manfaat tidak hanya untuk penghijauan tapi juga menjaga ketahanan pangan.

"Alhamdulillah, Balkot Farm kolaborasi dengan Dinas Kominfotik, Biro Umum dan Bank DKI sudah berumur dua tahun. Konsep Balkot Farm saat ini sudah diadopsi di banyak kantor, termasuk di kantor wali kota," ujarnya, Selasa (3/8).

Eli menjelaskan, jenis tanaman di Balkot Farm mulai bervariasi seperti tanaman hidroponik, tanaman buah dan tanaman obat keluarga atau Bioformaka. Ada sebanyak 40 nama tanaman yang ditanam di Balkot Farm sampai saat ini.

"Jumlah variasi tanaman bertambah terus. Kalau dulu tidak ada tanaman Toga, sekarang ada. Selain itu, juga sudah dilengkapi sarana rumah benih dan rumah semai. Kalau panen sudah sering karena sebagian besar tanaman umur pendek seperti bayam," bebernya.

Menurutnya, komunitas penggiat urban farming dari berbagai wilayah di Jakarta ikut terlibat mengelola dan merawat Balkot Farm. Total sampai saat ini ada sebanyak 30 pegiat urban farming yang merawat Balkot Farm. Jumlahnya naik sekitar lima sampai 10 persen sejak awal dibuatnya Balkot Farm.

Balkot Farm ini membuat pegiat urban farming bisa menjadi wadah silaturahmi sekaligus berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pertanian perkotaan, termasuk cara merawat tanaman. Para pegiat urban farming di Balkot Farm kerap berbagi peran dan tugas masing-masing ada yang menyiapkan benih, sarana prasarana, serta membantu pemasaran.

“Seiring berjalannya waktu mereka mengelola secara mandiri. Mereka kerap kita berdayakan juga menjadi narasumber dan mereka juga percaya diri untuk mengadakan pelatihan kepada orang yang ingin melakukan urban farming termasuk kepada Aparatur Sipil Negara (ASN)," bebernya.

Ia menambahkan, Balkot Farm dan pegiat urban farming yang ikut serta di dalamnya menjadi langkah positif untuk mengedukasi komunitas maupun masyarakat umum dalam menyediakan ruang untuk menanam sayuran serta membuat tanaman perkotaan di atap atau bisa membuat taman sendiri.

"Contohnya, begitu mereka posting dan publikasi akhirnya mereka membantu tidak untuk Balkot Farm saja tapi perkantoran atau lahan-lahan yang bisa dikembangkan untuk pertanian. Seperti sekarang ini, tidak hanya warga Jakarta, ada banyak orang di luar Jakarta yang ingin belajar tentang penerapan pertanian perkotaan di Jakarta," ungkapnya.

Ia berharap, Balkot Farm terus berkembang dan memiliki terobosan ke depannya. Meski di tengah pandemi, semangat para pegiat urban farming mengelola dan mengembangkan Balkot Farm bisa tetap terjaga.

"Semoga pandemi ini selesai supaya konsep kita setiap minggu ada bazar di sana bisa kembali berjalan. Pasalnya, bazar sayuran dan produk olahan di Balkot Farm diminati. Di dalam bazar itu kita juga memberikan pelatihan singkat bahwa sayur itu tidak harus dikonsumsi dalam kondisi matang tapi boleh untuk jenis tanaman tertentu bisa dikonsumsi dalam bentuk fresh, seperti dijadikan salad," tandasnya.

Untuk diketahui, Balkot Farm diresmikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah pada 2 Agustus 2019.

Ketika itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania menuturkan, Balkot Farm diberi sentuhan IT dengan menggunakan sensor Internet of Things (IoT). Salah satu alasannya adalah untuk menggerakkan urban farming agar semakin menarik minat generasi milenial.

"Pada dasarnya kita sangat dekat dengan teknologi. Penggunaan mobile phone bisa sangat membantu dalam pengelolaan tanaman," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Bazar Sayur dan Produk Olahan di Balkot Farm Diminati

Bazar Sayur dan Produk Olahan di Balkot Farm Diminati

Jumat, 11 Juni 2021 2995

Penggiat Urban Farming Berkolaborasi Rawat Balkot Farm

Penggiat Urban Farming Berkolaborasi Rawat Balkot Farm

Minggu, 23 Mei 2021 2769

Empat Kilogram Bayam Dipanen dari Balkot Farm

Empat Kilogram Bayam Dipanen dari Balkot Farm

Jumat, 26 Maret 2021 2020

Anggota Pramuka Pelajari Pengelolaan Pertanian Kota di Balkot Farm

Anggota Pramuka Pelajari Pengelolaan Pertanian Kota di Balkot Farm

Minggu, 30 Agustus 2020 2165

Kadis Kominfotik DKI Panen 25 Kilogram Tanaman Hidroponik di Balkot Farm

25 Kilogram Sayur Mayur Dipanen dari Balkot Farm

Jumat, 14 Agustus 2020 1980

BERITA POPULER
Rapat paripurna jawaban Gubernur soal APBD 2026 dan PAM Jaya

DPRD Gelar Paripurna Jawaban Gubernur tentang APBD 2026 dan PAM Jaya

Senin, 08 September 2025 3173

Sejumlah kios di area Blok M Hub

Pramono Sebut UMKM Antusias Pindah ke Blok M Hub

Minggu, 07 September 2025 2886

Petugas Puskesmas Cilandak memeriksa tensi seorang lansia

Pasukan Putih Diharapkan Jadi Garda Terdepan Perawatan Lansia

Minggu, 07 September 2025 2828

Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 1267

Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 1580

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks