Menikmati Dongeng Asal Muasal Cirebon di Pasar Ikan Explorer 2020

Sabtu, 11 Juli 2020 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 3135

 Dongeng Pesisir Cirebon Warnai Pasar Ikan Explorer

(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)

Pria setengah baya berbaju pangsi hitam dengan ikat kepala khas Cirebonan, terdengar lancar bertutur kisah babad Walangsungsang yang menceritakan tentang asal muasal Kota Cirebon dalam rangkaian kegiatan Pasar Ikan Explorer 2020, Sabtu (11/7) di Museum Kebaharian, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kita berharap kisah ini bisa menyampaikan pesan bahwa pesisir sebagai bagian dari kebaharian yang merupakan aset dan kekuatan

Pendongeng dari Komunitas Pertula yang akrab disapa Kang Mustaqiem Asteja ini, menghibur pengunjung dengan kisah Pangeran Walangsungsang bersama istrinya Nyai Indang Geulis dan adiknya Rara Santang yang berkelana untuk belajar agama Islam.

Dikisahkan, dalam perjalanannya Pangeran Walangsungsang bersama isteri dan adiknya sempat belajar agama Islam pada Syekh Datul Kafi di daerah Amparan Jati. Oleh gurunya, Pangeran Walangsungsang diberi nama Ki Somadullah dan diminta untuk membangun pedukuhan di Kebon Pesisir yang kala itu dipimpin Ki Gedeng Danusela atau Ki Gedeng Alang-alang.

Bersama Ki Gedeng Alang-alang, Pangeran Walangsungsang atau Ki Somadullah membangun pedukuhan di daerah pesisir tersebut. Mereka bekerja mencari rebon (udang kecil) dan ikan di sungai yang ada di pinggir pantai. Rebon dan ikan itu dipakai sebagai bahan untuk membuat terasi dan petis.

Konon, terasi dan petis yang dihasilkan mereka makin dikenal masyarakat luas, bahkan hingga ke negeri Arab dan China. Pada akhirnya, pedukuhan Kebon Pesisir sejak 14 paro-peteng bulan cetra 1367 Saka (1445/1446 M) dikenal dengan sebutan Dukuh Carbon, yang berasal dari kata ‘cai’ dan ‘rebon’. Perkampungan inilah yang menjadi asal muasal Kota Cirebon sekarang.

Kepala Suku Bagian Tata Usaha UP Museum Kebaharian, Mis Ari menjelaskan, pemilihan dongeng asal muasal Kota Cirebon ini dihadirkan untuk membangun kesadaran tentang peradaban masyarakat pesisir sebagai bagian sejarah kebaharian.

"Kita berharap kisah ini bisa menyampaikan pesan bahwa pesisir sebagai bagian dari kebaharian yang merupakan aset dan kekuatan, bila dikelola dengan baik," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Pasar Ikan Explorer 2020 Terapkan Protokol Kesehatan

Pasar Ikan Explorer 2020 Terapkan Protokol Kesehatan

Selasa, 07 Juli 2020 2112

Pasar Ikan Eksplorer Digelar Besok Hingga Akhir Pekan ini

Bosan di Rumah? Yuk, Saksikan Pasar Ikan Explorer di Museum Bahari

Senin, 06 Juli 2020 4014

25 Kader PKK Penjaringan Belajar Olah Masakan Pesisir Cirebon

25 Kader PKK Penjaringan Belajar Olah Masakan Pesisir Cirebon

Kamis, 09 Juli 2020 1923

BERITA POPULER
Ribuan Satuan Pendidikan di Jakarta Ikuti Urban Sustainability Education 2025

1.799 Pelajar Ikuti Urban Sustainability Education 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 1639

Pramono Anung Melaunching PAM Jaya JEKATE Running Series

Pramono Resmikan Ceremony Kick Off PAM Jaya JEKATE Running Series

Minggu, 07 Desember 2025 990

Ratusan penari mengikuti kegiatan Tari Massal di Pantai Sunrise

Aksi Tari Massal di Pantai Sunrise Perkuat Daya Tarik Wisata Budaya

Sabtu, 06 Desember 2025 862

Seorang warga menggunakan payung berjalan saat cuaca hujan

Hujan Diprediksi Basahi Jakarta Hari Ini

Kamis, 04 Desember 2025 1286

Pramono menggunakan QRIS Tap untuk memasuki Stasiun LRT Pegangsaan Dua

Pramono Resmikan QRIS Tap dan Ruang Baca di Stasiun LRT Pegangsaan Dua

Kamis, 04 Desember 2025 1198

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks