Pembahasan KUA-PPAS di Komisi C Rampung

Kamis, 14 November 2019 Reporter: Agung Supriyanto Editor: Toni Riyanto 1764

Pembahasan KUA-PPAS di Komisi C Rampung

(Foto: doc)

Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta telah menyelesaikan pembahasan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2020 bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Mengantisipasi terjadinya defisit

Koordinator Komisi C DPRD DKI Jakarta, Misan Samsuri mengatakan, hal-hal yang menjadi catatan saat pembahasan dan pendalaman adalah berkaitan dengan pagu anggaran sebesar Rp 95,99 trliliun yang kemudian direvisi pihak Eksekutif menjadi Rp 89,44 triliun akibat adanya dana perimbangan daerah yang belum terealisasi.

"Dalam pembahasan kami bersepakat pagu anggaran awal yang akhirnya digunakan atau sebesar Rp 95,99 triliun," ujarnya, Kamis (14/11).

Misan menjelaskan, dengan pagu awal itu, pihak Eksekutif harus bisa mengoptimalkan potensi-potensi pendapatan daerah yang tidak hanya bergantung dari sektor pajak.

"Ini sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya defisit neraca keuangan," kata Misan.

Menurutnya, saat berlangsung pembahasan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi DKI Jakarta ada penyampaian bahwa dana perimbangan daerah kemungkinan akan dicairkan di tahun 2020.

"Pak Sekda sebagai Ketua TAPD mengatakan dana itu akan masuk pada kuartal kedua atau ketiga tahun depan. Terlepas dari itu, pihak Eksekutif tentu memerlukan langkah antisipatif," ungkapnya.

Pihak Legislatif, kata Misan, juga melakukan evaluasi dan koreksi secara mendalam terhadap usulan kegiatan dan anggaran yang disampaikan Eksekutif. Sehingga, ada kegiatan maupun anggaran yang dihapus, dikurangi, atau ditambahkan.

"Kalau kami menemukan kegiatan atau anggaran yang dianggap tidak rasional ya tentu akan kita drop atau coret. Kalau kegiatan itu memang prioritas tentu kita dukung, tapi kalau tidak akan dikoreksi. Ini juga bagian dari efisiensi," ucapnya.

Ia menambahkan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga harus bisa optimal dalam mendapatkan profit. Sehingga, dividen sebagai salah satu sumber pendapatan daerah yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga bisa semakin meningkat.

"Saya kira Penyertaan Modal Daerah itu perlu untuk mengembangkan usaha BUMD. Rasio kecukupan modal itu penting agar BUMD kita punya daya saing tinggi. Kalau sudah dapat tambahan modal menurut hemat saya ya dividen yang diberikan harus bisa ditingkatkan," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Komisi C Dorong BPAD Lakukan Optimalisasi Inventarisasi Aset

Komisi C Ingin Inventarisasi Aset Dioptimalkan

Rabu, 13 November 2019 1651

Komisi C Apresiasi Rancangan APBD Dinas Pendidikan Tahun 2020 Sebesar RP23,21 Triliun

Komisi C Apresiasi Revisi Rancangan KUA-PPAS Dinas Pendidikan

Jumat, 01 November 2019 2244

Komisi C Lakukan Pendalaman KUA-PPAS Dinas Pendidikan

Komisi C Lakukan Pendalaman KUA-PPAS Dinas Pendidikan

Jumat, 01 November 2019 1917

BERITA POPULER
Pengunjung sedang melihat stan Dinas Parekraf DKI di Event WITF & SEABEF 2025

Jakarta Perkuat Promosi Pariwisata di Ajang Internasional WITF & SEABEF 2025

Sabtu, 11 Oktober 2025 1324

Proses pemadaman api di lokasi kebakaran oleh petugas gulkarmat

80 Personel Gulkarmat Berhasil Padamkan Kebakaran di Papanggo

Sabtu, 11 Oktober 2025 1249

Uji coba wisata malam Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Sabtu (11/10)

Wisata Malam TMR Diminati Masyarakat

Senin, 13 Oktober 2025 670

Jakarta Peringkat 18 Kota Paling Bahagia Dunia

Begini Respons Pramono Terkait Jakarta Masuk 20 Kota Paling Bahagia di Dunia

Senin, 13 Oktober 2025 610

Sebagian wilayan Jakarta diguyur hujan hari inii

Hujan Ringan Basahi Jaksel dan Jaktim Sore Ini

Minggu, 12 Oktober 2025 739

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks