Pemprov DKI dan FDTJ Pasang Informasi Transportasi Publik di Koridor Sudirman

Selasa, 13 Agustus 2019 Reporter: Mustaqim Amna Editor: Toni Riyanto 3290

Pemasangan Peta Informasi Angkutan Umum Diapresiasi Warga

(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) berkolaborasi untuk memasang papan informasi seputar transportasi publik pada 28 halte non BRT di Koridor Sudirman.

Peta yang mengintegrasikan semua moda transportasi umum,

Informasi yang dipasang tersebut berupa peta, penanda (signage), dan penunjuk jalan (wayfinding) untuk memudahkan masyarakat maupun turis mancanegara dalam menggunakan kendaraan umum di Jakarta.

Kolaborasi ini juga melibatkan beberapa dinas dan unsur terkait, seperti Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, PT Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan komunitas kreatif Kreavi. 

Pemasangan peta, penanda, dan penunjuk jalan, serta poster dimulai dari halte non BRT Gelora Bung Karno, Jalan Sudirman, pada Selasa (13/8) sore, lalu secara bertahap akan dipasang di 27 halte lainnya.

Dalam seremoni pemasangan informasi seputar transportasi publik di halte non BRT Gelora Bung Karno, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan pemasangan informasi transportasi publik ini merupakan kolaborasi yang serius antara Pemerintah dengan warga dalam mewujudkan konsep City 4.0 di Ibukota.

Apalagi, untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global, pemasangan informasi dengan dua bahasa ini diharapkan dapat memudahkan warga dan tamu untuk berkendara dengan transportasi umum di Jakarta. 

"Di sinilah kekuatan sebuah kolaborasi. Civil Society, masyarakat memiliki pada aspek inovasi kreativitas. Tetapi, mereka tidak memiliki kemampuan dan wewenang untuk menggandakan. Di sisi lain, kekuatan Pemerintah ada pada kemampuan untuk membesarkan, menggandakan dan wewenang. Keduanya digabungkan. Yang satu membawa inovasi kreativitas, yang pihak satunya membawa wewenang dan kemampuan menggandakan. Karena itulah, kemudian, signagemenjadi salah satu simbol dari kolaborasi yang dibangun di Jakarta, bukan pemerintah bekerja sendiri, tapi pemerintah bekerja bersama masyarakat menyelesaikan masalah yang ada di kota ini," ujar Anies, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.

Penyediaan informasi untuk pengguna transportasi publik ini dirasa penting, mengingat kebijakan pembatasan kendaraan bermotor di ruas jalan Jakarta diperluas dengan penerapan Sistem Ganjil Genap untuk mengurangi polusi udara Ibu Kota. Kini, masyarakat tidak hanya dimudahkan dalam menggunakan transportasi publik yang terintegrasi, tetapi juga tersedia informasi seputar transportasi publik yang dapat diakses oleh masyarakat. 

"Peta yang dipasang adalah peta yang mengintegrasikan semua moda transportasi umum. Peta ini bukan peta satu moda, tapi semua moda. Pesannya adalah integrasi antar moda di Jakarta makin hari makin lengkap, makin komplet. Dan ini tujuannya untuk masyarakat. Kita tidak lagi berpikir tentang tiap-tiap modanya, tapi seluruh moda. Karena bagi masyarakat, apakah dia menggunakan angkutan bus, ataupun mikro bus, ataupun MRT, atau LRT, semuanya adalah angkutan umum. Jadi, ini adalah sebuah babak baru pengintegrasian," terangnya.

Anies menegaskan, Pemprov DKI Jakarta selalu membuka diri dan berupaya mengirimkan pesan positif bahwa Pemerintah tidak merasa sebagai pihak yang paling mengetahui dan paling bisa menyelesaikan berbagai masalah di wilayahnya.

Anies menuturkan, setiap gagasan inovasi yang menjadi solusi permasalahan kota, dengan senang hati akan digandakan oleh Pemprov DKI Jakarta, untuk dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.

"Saya berharap ini juga menjadi tempat untuk pembelajaran. Pada sekolah dan keluarga, gunakanlah kendaraan umum dan mampirlah lihat signage ini. Izinkan anak-anak kita belajar tentang transportasi umum massal dengan mereka mempelajari signage ini. Kalau perlu, nanti kita akan kirimkan ke sekolah-sekolah di seluruh Jakarta, sehingga setiap sekolah di Jakarta akan memiliki signage ini, sekaligus untuk mendorong anak-anak kita dirangsang untuk lebih menggunakan transportasi umum dibandingkan transportasi pribadi ataupun kendaraan umum yang non-massal. Dengan cara seperti itu, maka semangat untuk mendorong penggunaan transportasi umum massal ini akan meluas, Insya Allah," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Sudinhub Jaktim Pasang Marka Kejut Sepanjang 447 Meter Persegi

2018, Sudinhub Jaktim Pasang Marka Kejut Seluas 447 Meter Persegi

Kamis, 03 Januari 2019 1861

 Sudin Gulkarmat Jaktim Amankan Ular Sanca di Rumah Warga

Sudin Gulkarmat Jaktim Amankan Ular Sanca dari Rumah Warga

Jumat, 04 Januari 2019 2299

Ada Pekerjaan LRT Jabodebek, Jalan HR Rasuna Said di Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

Ada Pengerjaan LRT, Rekayasa Lalin Diberlakukan di Jl HR Rasuna Said

Minggu, 04 Agustus 2019 1760

Peringati HUT RI, Anies Apresiasi Gelaran Jakarta Melayu Festival 2019

Peringati HUT RI, Anies Apresiasi Gelaran Jakarta Melayu Festival 2019

Selasa, 13 Agustus 2019 2375

Ini Kata Warga Soal Sajian Makanan Dapur Qurban

Ini Komentar Warga Soal Sajian Makanan Dapur Qurban

Selasa, 13 Agustus 2019 3029

BERITA POPULER
APBD 2026 Telah Disahkan, DKI Soroti 5 Isu Strategis

APBD 2026 Telah Disahkan, DKI Soroti Lima Isu Strategis

Sabtu, 27 Desember 2025 1327

Ribuan wisatawan kunjungi Kepulauan Seribu selama libur Natal

5.865 Wisatawan Melancong ke Kepulauan Seribu

Minggu, 28 Desember 2025 793

Sambut Nataru, Pemprov DKI Suguhkan Jakarta Light Festival

Sambut Nataru, Pemprov DKI Suguhkan Jakarta Light Festival

Selasa, 23 Desember 2025 1500

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno memberikan keterangan di Balai Kota, Senin (22/12)

Perayaan Malam Tahun Baru di Jakarta Tanpa Kembang Api

Senin, 22 Desember 2025 1599

Pramono Resmi Tetapkan UMP Jakarta Rp5.729.876

Naik 6,17 Persen, UMP DKI Jakarta 2026 Ditetapkan Rp5.729.876

Rabu, 24 Desember 2025 1289

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks