Sanusi Sang Maestro Seni Tradisi Bidang Pencak Silat Betawi

Jumat, 04 Agustus 2017 Reporter: Keren Margaret Vicer Editor: Toni Riyanto 8060

H. Sanusi diberi Anugerah Maestro Pencak Silat Oleh Kemendikbud RI

(Foto: Keren Margaret Vicer)

Berkat kemampuan dan kegigihannya melestarikan silat Betawi, Sanusi (87) atau akrab disapa Bang Uci dinobatkan sebagai Maestro Seni Tradisi Bidang Pencak Silat. Tidak tanggung-tanggung penghargaan ini berhasil diraihnya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia pada tahun 2014 lalu.

Saya sudah tidak lagi muda, tapi masih bangga dan cinta terhadap kesenian pencak silat Betawi


Tidak hanya itu, kepiawaiannya dalam pencak silat membawanya menjadi koreografer bela diri 28 film laga. Film pertama yang ditanganinya yakni, Djanpang Mentjari Naga Hitam yang dibintangi aktor papan atas kala itu, Sukarno M Noor dan WD Mochtar.

Pria asli Betawi ini mengenang, dirinya sudah belajar seni bela diri pencak silat sejak masih berusia enam tahun. Untuk bisa belajar tidaklah mudah. Sebab, mereka yang bisa ikut latihan harus rajin shalat dan pandai mengaji.

"Waktu itu guru saya bernama Musari. Latihan pencak silat dimulai usai mengaji, begitu setiap malamnya. Baru di usia 17 tahun saya mengajar," tuturnya, belum lama ini.

Berbekal kecintaan untuk terus melestarikan silat Betawi, Bang Uci mendirikan Perguruan Pencak Silat Pusaka Djakarta pada tahun 1953 di Jl Dr Saharjo, RT 09/10, Nomor: 15, Kelurahan Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, yang juga menjadi kediamannya. Namun, untuk latihan belum ada tempat tetap, bisa di lapangan atau kantor kelurahan.

"Jumlah murid saat ini ada 50 orang. Mereka yang mau ikut berlatih tidak dipungut bayaran," terangnya.

Dijelaskannya, jurus yang menjadi andalan Perguruan Pencak Silat Pusaka Djakarta adalah gerakan cepat. Artinya, tidak memberi waktu kepada musuh untuk melawan atau menyerang balik.

"Jurus gerak cepat adalah salah satu ciri khas perguruan ini. Penggabungan dari gerakan kaki dan tangan dengan tidak memberi waktu lawan untuk membalas," katanya.

Usia yang sudah tidak lagi muda membuat intensitasnya dalam memberikan pelatihan langsung semakin berkurang. Tapi, dirinya tetap berusaha untuk memantau saat latihan berlangsung.

"Butuh waktu tiga hingga empat bulan untuk menguasai pencak silat ini. Terpenting, mau serius dan sungguh-sungguh, itu resepnya," ujar Bang Uci penuh semangat.

Dalam usia senjanya, Bang Uci berharap, Pemprov DKI terus memberikan peluang dan kesempatan bagi pecinta seni Betawi untuk bisa menggelar kegiatan kesenian.

"Saya sudah tidak lagi muda, tapi masih bangga dan cinta terhadap kesenian pencak silat Betawi. Kalau bukan kita yang melestarikan budaya sendiri, siapa lagi," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Kemurnian Orkes Keroncong Masih Terjaga

Yoyo Muchtar, Berjuang Lestarikan Keroncong Betawi

Rabu, 02 Agustus 2017 3853

Melestarikan Pencak Silat Citbitik Mayangkara

Silat Citbitik Sudah Ada dari Abad 17

Sabtu, 22 Juli 2017 31097

Melestarikan Silat Beksi Haji Hasbullah

Melestarikan Silat Beksi Haji Hasbullah

Minggu, 16 Juli 2017 29589

BERITA POPULER
Pelatihan Satpam di Jakut Diikuti 100 Peserta

100 Warga Jakut Ikuti Pelatihan Satpam

Kamis, 21 Agustus 2025 4601

Jakarta Sales Mission di Malaysia Raih Transaksi dan Jalin Kemitraan Strategis

Pemprov DKI Jaring Wisatawan Malaysia Lewat Sales Mission

Minggu, 24 Agustus 2025 1316

Pram Paparkan Tantangan dan Potensi Jakarta ke Mahasiswa Pascasajarana UB

Pramono Paparkan Tantangan dan Potensi Jakarta ke Mahasiswa Pascasajarana UB

Sabtu, 23 Agustus 2025 1217

Beragam Lomba Memeriahkan HUT RI di Kelurahan Pulau Kelapa

Lomba 17-an Masih Berlangsung di Pulau Kelapa

Minggu, 24 Agustus 2025 646

DKI Rumuskan Langkah Taktis Atasi Kemacetan Kawasan TB Simatupang

DKI Rumuskan Langkah Taktis Atasi Kemacetan Kawasan TB Simatupang

Sabtu, 23 Agustus 2025 685

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks

Hitung Mundur 22 Juni 2027

842
Hari
09
Jam
40
Menit
29
Detik