Alat Pemeriksa Uji KIR di Cilincing Rusak

Kamis, 24 Juli 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 6837

uji kir ilustrasi

(Foto: doc)

Alat pemeriksa uji KIR yang rusak sepertinya tidak hanya terjadi di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Kedaung Angke, Cengkareng, Jakarta Barat. Di Balai PKB Cilincing, Jakarta Utara, dua alat pemeriksa rem utama uji KIR kendaraan bermotor juga ternyata tidak berfungsi sehingga tidak bisa digunakan.

Alat yang dari Korea itu rusak bagian motor silindernya. Kalau yang dari Jerman sensor utama mengalami konslet

Di PKB Cakung, terdapat dua alat pemeriksa, yang pertama bermerek Kyasaka dari Korea Selatan dan alat kedua bermerk Cartec dari Jerman. Kerusakan di kedua alat tersebut terjadi di bagian motor silinder dan sensor utama alat yang konslet. Akibatnya, untuk melakukan pengujian rem terpaksa dilakukan secara manual.

Kepala Satuan Pelayanan Balai Pengujian Kendaraan Ciliincing, Jakarta Utara, Hengki Suhendar, mengatakan kerusakan pada alat pertama terjadi sejak sekitar setahun lalu. Sedangkan alat kedua terjadi Selasa (22/7) lalu. "Alat yang dari Korea itu rusak bagian motor silindernya. Kalau yang dari Jerman sensor utama mengalami konslet," ujarnya, Kamis (24/7).

Alat pemeriksa rem merupakan alat berupa tiga silinder baja sepanjang satu meter yang letaknya menyatu dengan lantai. Kendaraan yang diuji diminta meletakkan sumbu depan (roda bagian depan) tepat di atas silinder. Nantinya silinder akan diputar oleh motor dan pengendara diminta menginjak rem. Apabila kondisi rem kendaraan masih bagus, silinder yang berputar akan berhenti.

Kerusakan tersebut mengakibatkan pengujian terhadap pengereman kendaraan dilakukan secara manual. Dari yang seharusnya dilakukan dengan mesin kini uji pengereman dilakukan secara manual. Yakni, petugas mengendarai kendaraan kemudian melakukan pengereman untuk mengujinya.

"Dalam kecepatan tertentu apabila remnya tidak pakem, silindernya pasti masih berputar. Untuk memeriksa kadar pakemnya sensor alat lah yang memeriksa," katanya.

Diakui Hengky, dibanding menggunakan alat, ada penurunan akurasi pengujian sekitar 5 persen. Namun pengujian yang dilakukan cukup memadai untuk mengukur tingkat pengereman kendaraan.

"Kita bisa melihat dari jejak ban kendaraan bila rem nya tidak berfungsi baik. Kita sudah meminta bagian pengadaan untuk memperbaiki, tapi mungkin akan diperbaiki setelah lebaran nanti," tuturnya.

Hengky sendiri berharap agar alat tersebut dapat segera diperbaiki. Sebab, bila mendekati lebaran berkisar antara 15-16, pada hari biasa di PKB Cilincing ada sekitar 80-110 kendaraan yang diuji.

BERITA TERKAIT
Basuki Sinyalir Pungli Uji KIR Masuk ke Dishub

Dana Uji Kir Disinyalir Masuk ke Dishub

Kamis, 24 Juli 2014 8770

      Back to Articles List  Jokowi Akan Pecat Petugas Uji Kir Bermasalah

Jokowi Akan Pecat Petugas Uji Kir Bermasalah

Kamis, 24 Juli 2014 5286

Sidak Tempat Uji Kir, Ahok Ancam Pecat Pegawai Nakal

Sidak Tempat Uji Kir, Basuki Ancam Pecat Pegawai Nakal

Rabu, 23 Juli 2014 6412

KIR Habis, Bus Mudik ditahan Dalam Terminal

Izin KIR Habis, Bus Pemudik Gagal Berangkat

Senin, 21 Juli 2014 4413

Loket Masih Tutup, Terminal Pulogebang Sepi Penumpang

H-7 Lebaran, Terminal Pulogebang Masih Sepi Pemudik

Senin, 21 Juli 2014 6662

BERITA POPULER
Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 3016

Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2665

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2308

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 2907

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2767

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks