Penghuni Keluhkan Tingginya Biaya Listrik Rusun Rawa Bebek

Kamis, 09 Juni 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 3623

Warga Rusun Rawa Bebek Keluhkan Tingginya Biaya Listrik

(Foto: Nurito)

Warga Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur mengeluhkan tingginya tagihan listrik di unitnya. Token yang dibelinya di pengelola rusun, isinya tidak sesuai dengan jumlah nominal yang dibeli.

Kami berharap biaya listrik tidak mahal. Kalau beli di luar Rp 50 ribu isinya bisa lebih dari 50 kilovolt ampere tapi kenapa di sini tidak

Bambang (61), penghuni Blok A108 mengaku, setiap minggu ia membeli token Rp 50 ribu, namun isinya hanya 36 kilovolt ampere. Sehingga hanya bisa dipergunakan untuk enam hari.

"Dulu lebih parah waktu kita baru tinggal di sini, beli token Rp 50 ribu isinya 23 kilovolt ampere. Setelah semua warga protes maka dinaikkan isinya jadi 36 kilovolt ampere. Itu pun sangat mahal bagi kami," keluh Bambang, Kamis (9/6).

Padahal di dalam unitnya hanya ada kulkas, televisi 21 inci, kipas angin dan tiga lampu. Sayangnya warga rusun tidak boleh membeli token di luar. Selama ini, mereka harus membeli ke pengelola rusun

"Kalau bisa beli di luar, ya semua tidak akan beli di pengelola karena sangat mahal," ujar Bambang.

Hal senada ditandaskan Diana Anggraini (35), warga Blok A512. Ia membeli token senilai Rp 25 ribu isinya hanya 13 kilovolt ampere.

"Kami berharap biaya listrik tidak mahal. Kalau beli di luar Rp 50 ribu isinya bisa lebih dari 50 kilovolt ampere tapi kenapa di sini tidak," keluhnya.

Sementara Kepala Unit Pengelola Rusun Rawa Bebek, Ani Suryani mengatakan, token listrik sudah sesuai standar PLN. Harganya pun sudah sesuai. Awalnya memang tinggi karena ada biaya pajak namun saat ini beban pajak ditanggung pihak pengelola rusun dari dana APBD DKI.

"Memang kondisinya kaya gitu. Dulu sebelum pajak ditanggung kita malah tinggi, tapi sekarang beban pajak kita yang tanggung," tandas Ani.

Mengenai pembelian token harus di pengelola karena sistem yang dibuat PLN demikian. PLN menjual listrik gelondongan ke rusun melaui gardu yang ada. Dari gardu itulah listrik dialirkan ke ratusan unit yang ada. PLN tidak menjual listrik per unitnya. Sehingga pembayaran tagihan listrik pun dilakukan sistem gelondongan dari pengelola ke PLN.

BERITA TERKAIT
Pemkot Jaksel Gelar Orientasi Relokasi Bagi Warga Bukit Duri

Warga Bukit Duri Tertarik Fasilitas Rusun Rawa Bebek

Selasa, 24 Mei 2016 5290

Rusun Rawa Bebek Segera Peroleh Fasilitas Air Bersih

Rusun Rawa Bebek Segera Peroleh Fasilitas Air Bersih

Kamis, 09 Juni 2016 4139

Warga Rusun Rawa Bebek Bentuk Koperasi

Warga Rusun Rawa Bebek Bentuk Koperasi

Selasa, 31 Mei 2016 4327

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469104

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 308222

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284405

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 261043

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196657

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks

Hitung Mundur 22 Juni 2027

842
Hari
09
Jam
40
Menit
29
Detik