DPRD Akan Tindaklanjuti Temuan BPK

Kamis, 26 Juni 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 6416

Basuki Tidak Permasalahkan Hasil Audit BPK

(Foto: doc)

DPRD DKI Jakarta akan menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta yang turun menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Namun, tindak lanjut dari temuan tersebut baru akan dilakukan setelah Pemilu Presiden (Pilpres), karena DPRD sendiri masih punya waktu hingga 60 hari untuk meresponsnya lebih lanjut.

Sesuai Undang-undang Dasar (UUD) DPRD harus menindaklanjuti laporan tersebut

Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan mengatakan, pihaknya memiliki waktu selama 60 hari untuk menindaklanjuti LHP tersebut. Nantinya akan diteliti lebih lanjut kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait atas temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Sesuai Undang-undang Dasar (UUD) DPRD harus menindaklanjuti laporan tersebut," kata Ferrial, Kamis (26/6).

Dikatakan Ferrial, pihaknya akan menelusuri hasil 86 temuan dalam laporan keuangan. Misalnya adanya temuan penyimpangan di satu SKPD maka akan langsung dipanggil dan diminta untuk menjelaskan. "Kita akan tanya hasil temuan dari BPK tersebut, kenapa ada temuan seperti ini?" tegasnya.

Menurut Ferrial, dengan adanya temuan ini, Pemprov DKI Jakarta harus lebih teliti lagi dalam membuat laporan keuangan. Karena tata kelola pemerintahan dan keuangan di ibu kota masih kurang baik. "Makanya harus dibenahi lagi laporan keuangannya, itu harus diakui. Yang 86 temuan itu dikupas ada yang salah atau tidak?" ucapnya.

Seperti diketahui dari hasil pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan terdapat 86 temuan dengan total kerugian mencapai Rp 1,54 triliun. Temuan tersebut terdiri atas temuan berindikasi kerugian daerah senilai Rp 85,36 miliar, temuan potensi kerugian daerah senilai Rp 1,33 triliun, kekurangan penerimaan daerah senilai Rp 95,01 miliar dan temuan 3E (tidak efisien, tidak ekonomis, dan tidak efektif) senilai Rp 23,13 miliar.

LHP Pemprov DKI tahun 2013 pun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada 2012 DKI mendapatkan penilaian Wajar Tanpa Pengeceualian (WTP), maka pada 2013 turun satu peringkat menjadi WDP. Turunnya hasil laporan keuangan Pemprov DKI disebabkan oleh sejumlah hal seperti realisasi belanja melalui mekanisme uang persediaan melewati batas yakni 15 Desember 2013.

BERITA TERKAIT
laporan keuangan ilustrasi

Basuki Gembira BPK Lebih Teliti Periksa APBD DKI

Selasa, 24 Juni 2014 4420

Plt Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama

Basuki Janji Perbaiki Laporan Keuangan

Senin, 23 Juni 2014 3740

Ilustrasi Laporan Keuangan DKI

BPK Temukan Indikasi Kerugian DKI Rp 1,54 Triliun

Jumat, 20 Juni 2014 7030

Hasil Audit BPK, Kado Buat Warga Jakarta

Ahok Tidak Kaget dengan Hasil Pemeriksaan BPK

Jumat, 20 Juni 2014 12936

Audit BPK

BPK Awasi Transaksi Pemprov DKI di Tiga Bank

Rabu, 16 April 2014 5167

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 735

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1635

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 901

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 624

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 905

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks